Apalagi netizen dari kalangan muda yang cukup kritis dan membutuhkan jawaban-jawaban keagamaan yang logis. Mereka menemukan Islam setelah melalui serangkaian kajian, penelitian bahkan berpindah-pindah agama hanya untuk mencari jawaban yang memuaskan dahaga intelektual spiritual mereka. Bahkan sosok seperti Felix Siauw pernah menjadi seorang ateis, sebagian lainnya pernah agnostik.
Tentu ini fenomena menggembirakan apalagi sosok Tionghoa mereka dapat menarik banyak kalangan sesama etnisnya dan agama terdahulunya untuk mempelajari Islam.
Dulu Umar bin Khattab Radhiyallahu 'Anhu, kini aseng-aseng yang sering dicaci maki di mimbar dakwah dan media sosial. Yang perlu kita lakukan adalah doakan mereka agar semakin banyak yang tersinari cahaya hidayah. #JFH18042024
Artikel ini merupakan opini yang ditulis oleh Jamaluddin F Hasyim, Ketua KODI DKI Jakarta
Artikel Terkait
Beras Langka, Salah Siapa?
Psikologi Sastra: Sebagai Masalah Manusia yang Melukiskan Potret Jiwa
'Kau Tetap Misteri': Simfoni Rindu yang Menggetarkan Jiwa dan Menggema dalam Kehidupan Nyata
Kekerasan Terhadap Anak Terus Berulang, Bagaimana Islam Mengatasinya?
Kampus Mengajar Angkatan 7 Sudah dimulai, Inilah Kewajiban dan Hak Mahasiswa
Meningkatnya Kejahatan saat Ramadan Akan Tuntas dengan Penerapan Sistem Islam
Driver Ojol Lebaran Tanpa THR, Bagaimana Negara Berperan?
Polemik HAM di Papua, Ketum PPPAD: Cara Pandang BEM UI Salah