KLIKANGGARAN -- Memasuki awal tahun 2024 masyarakat sudah dihadapkan dengan kelangkaan stok beras di pasar. Kelangkaan tersebut membuat harga beras melambung tinggi.
Masyarakat mengaitkan dengan momen pesta demokrasi Pemilu 2024. Harga beras yang semula Rp. 9.000 hingga Rp. 13.000 perkilo bahkan hingga Rp 16.000 perkg. Sedangkan harga beras premium mengalami kenaikan 40% dari sebelumnya. Selain mahal juga sulit didapatkan. Ada banyak faktor yang menyebabkan beras langka dan mahal.
Pertama, Elnino menerjang Indonesia sejak setahun terakhir. Fenomena tersebut membuat angin di atas Indonesia begitu kencang yang menyebabkan awan hujan menyebar. Hasilnya, kekeringan melanda berbagai daerah.
Utamanya lahan pertanian kehilangan pasokan air. Petani tidak bisa menanam bahkan memanen padi. Ini salah satu faktor yang menyebabkan beras langka di pasaran. Kalaupun ada harganya juga mahal dan tidak bisa membeli dalam jumlah banyak.
Kedua, generasi muda yang berminat menjadi petani sangat minim. Orang tua yang berprofesi sebagai petani atau buruh tani merasa bahwa hidup dari bertani sangat sulit dan jauh dari kata makmur. Harga pupuk mahal, bertarung dengan cuaca, dan harga gabah yang murah.
Banyak petani yang mendorong anaknya untuk bersekolah tinggi dan mengenyam pendidikan yang tinggi agar menjadi sukses suatu hari nanti. Rata-rata petani akan mendorong anak mereka untuk bekerja di sektor indurstri dan pegawai, baik swasta ataupun ASN.
Hal ini karena dirasa gaji bekerja di bidang industri atau menjadi pegawai dan ASN dianggap lebih stabil setiap bulanya. Sangat berbeda dengan bertani yang harus menunggu panen raya.
Itu pun jika hasil panen memuaskan, seringkali hasil panen raya menjadi buruk dikarenakan perubahan cuaca atau pengaruh elnino. Selain cuaca petani juga harus bertarung dengan wabah hama pada tanaman padi mereka.
Anak-anak petani yang berpendidikan tinggi akan memilih bekerja di sektor industri karena gaji yang cukup besar. Banyak juga yang memilih menjadi ASN atau pekerja kantoran. Sementara mereka yang tidak beruntung di bidang itu akan merantau sebagai TKI.
Mereka mengumpulkan uang lalu dikirim kepada orang tuanya di kampung untuk membangun rumah, membeli sawah atau sebidang tanah. Ladang atau sawah yang mereka beli nantinya akan digarap oleh orang tuanya.
Namun setelah orang tuanya meninggal, mereka tidak bisa mengolah ladang. Banyak dari mereka yang tidak tahu cara bertani karena tidak diajarkan oleh orang tuanya. Akibatnya, sawah terbengkalai. Sawah akan dijual ke petani lain. Mereka yang memiliki sawah di pinggir jalan akan dijual kepada pengembang untuk dijadikan perumahan.
Faktor tersebut menjadikan lahan pertanian beralih fungsi. Beberapa daerah di Jawa dahulu pernah menjadi lumbung padi pada masa orde baru. Seperti Karawang, Subang dan Demak. Namun kini ketiga tempat ini beralih fungsi menjadi daerah industri.
Lahan pertanian di tiga daerah tersebut turun drastic. Begitu juga dengan daerah lainya. Bahkan Karawang pernah menduduki Kabupaten dengan UMR tertinggi. Pemerintah daerah juga bertanggung jawab atas berubahnya rencana jangka panjang untuk menjadikan daerah tersebut sebagai kota industri guna menambah pendapatan daerah.
Berdirinya pabrik maka akan menaikkan pendapatan dari sektor pajak. Berbeda dengan para petani yang tidak dibebani pajak penghasilan ataupun pajak usaha.
Artikel Terkait
Ketua DPRD Kabupaten Batang Hari Anita Yasmin, Ingatkan Anggotanya Tetap Aktif Menjalankan Tugas
Pelindo Lakukan Penyegaran Pengurus Pada Empat Subholding
Seolah Saling Berbalas, Giliran Kartika Putri Tertawakan Dokter Richard Lee Saat Ditangkap Polisi: Diseret- seret Istrinya Nangis- nangis
Jelang Ramadan, Pemda Lutra Genjot Penarikan Retribusi Sektor Pariwisata
Sinopsis Doctor Slump Episode 12: Titik Terang Pelaku Kecelakaan Medis Jeong-woo Mulai Terlihat namun Park Shin Hye Mengalami Kecelakaan Hebat
Bupati MFA Sebut Metode GASING Sebuah Inovasi Unggulan Terbaru untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan
Karemuddin Apresiasi Pelatihan Pengelolaan Biji Kakao di Kalangan Disabilitas, Siap Fasilitasi Modal Usaha
Satu dari Tiga Korban Hanyut di Sungai Cisanggarung, Brebes Ditemukan
Terjatuh dari Perahu, Nelayan Cilacap Hilang di Dermaga Sodong Nusakambangan
Innalillahi, Solihin GP Mantan Gubernur Jabar Dikabarkan Meninggal Dunia