Pengkafiran dan Romantisme: Penyebab Kemandekan Sains di Dunia IsIam

photo author
- Jumat, 1 Desember 2023 | 21:34 WIB
Umat Islam sudah lama terjebak pada kemandekan ilmu pengetahuan. Gambar: Ilustrasi. (freepick)
Umat Islam sudah lama terjebak pada kemandekan ilmu pengetahuan. Gambar: Ilustrasi. (freepick)

Ironisnya, hari ini sebagian besar umat muslim masih saja melontarkan tuduhan negatif kepada Ibnu Sina daripada mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah beliau ciptakan.

Baca Juga: The Story of Park’s Marriage Contract Episode 3: Chemistry Yeon Woo dan Kang Tae Ha yang Aduhai di Rumah yang Sama

Padahal, kalau memang seseorang orang itu membawa hal positif, mengapa tidak diambil saja, lalu buang negatifnya.

Urusan kafir atau tidak hanya Tuhan yang berhak menghakimi. Neraka atau surga pun itu hak prerogatif Tuhan.

Di lain sisi, umat Islam sibuk mengglorifikasi Al Khawarizmi, tokoh penemu algoritma yang menjadi cikal-bakal teknologi digital di zaman ini.

Apalagi ketika isu boikot produk Israel dan Amerika berkembang.

Banyak orang yang mengatakan, “tanpa algoritma Al Khawarizmi, maka sosial media pun tidak akan ada.”

Di sini masalahnya. Umat Islam membanggakan algoritma Al Khawarizmi, tapi yang mengembangkan teknologi sampai luar biasa seperti sekarang adalah orang Barat.

Itu sama saja dengan terjebak dalam romantisme masa lampau.

Baca Juga: Penyanyi Elton John Yakin AIDS Bisa Dihapuskan dari Muka Bumi pada 2030, Bagaimana Caranya, Singgung tes HIV

Tidak ada gunanya. Toh dunia ini berjalan maju, bukan mundur. Kalau mau melawan, kembangkan saja ilmu yang telah beliau wariskan, jangan hanya bicara sejarah, sejarah, dan sejarah.

Pola yang sama juga terjadi dalam dunia sastra dan filsafat. Banyak umat Islam yang kerap mendiskreditkan filsafat dan sastra Barat hanya karena sentimen.

Memang betul filsafat dan sastra Timur itu bagus, lebih mendalam dan spiritual. Tapi percuma kalau sekadar diglorifikasi.

Kalau tidak percaya, sekarang coba pergi ke perpustakaan, lalu hitung, lebih banyak mana antara literatur Barat dan Islam?

Baca Juga: BABYMONSTER Pecahkan Rekor, Grup K-Pop Debut dengan dengan Musik Video (MV) Tercepat yang Capai 50 Juta Penonton

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: opini

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X