KLIKANGGARAN - Puisi tak pernah mati, dia hidup dan akan selalu hidup.
Sebagaimana dia hidup, puisi mampu mewakili beribu rasa.
Mewakili segala rasa itu saya persembahkan satu puisi khusus untuk pembaca.
Selamat beristirahat bersama puisi sederhana dari saya
Baca Juga: Puisi: Tepian Asmara
Setelah beberapa helai rasa kita lepaskan,
aku menyetubuhimu dengan rindu
menyenggamai setiap kalimat dari dalamnya tatapan
lalu menelanjangimu setelah beberapa kecupan di kening kisah langit malam
Baca Juga: Puisi: Aku Adalah
Aku dengar kau sakit,
sehingga beberapa cumbu kau lewatkan
Perlahan aku datang menemuimu di pertengahan malam yang yang sakit itu
dari dinding kaca hingga airmata,