"Jangan mentang-mentang atasan, lalu kamu datang ke kantor pada jam yang nggak pasti, ya. Itu contoh yang nggak bagus buat pegawai yang lain, dan kamu juga akan dinilai kurang bagus oleh perusahaan nantinya."
"Paling juga telat setengah jam, ceritanya sambil jalan, kok."
"Pasti curhat soal suaminya. Kamu jangan terlalu ikut campur. Nggak bagus. Walaupun kamu merasa bisa memberikan nasehat yang menurutmu baik, lebih baik jadi pendengar saja."
"Salah," jawab Selasih tersenyum menang. "Dia mau minta saran, gimana caranya nasehatin anaknya yang ngotot mau ikutan teman-temannya demo. Tadi pagi-pagi dia nelpon. Anaknya mogok kuliah gara-gara nggak diizinin ikutan demo."
"Ya sudah, selamat jadi penasehat yang baik. Aku berangkat dulu, ya."
Baca Juga: Luar Biasa, Marcus/Kevin Lolos ke Semifinal BWF World Tour Finals 2021 Susul Greysia/Apriyani
"Oke. Pulangnya jangan lupa jemput, ya."
Selasih, mencium tangan suaminya, lalu mengantarkannya sampai ke pintu gerbang. Setelah itu Selasih kembali mematung di depan televisi.
Sampai jam delapan lebih sepuluh, Andri tidak datang juga. Selasih mondar-mandir di teras rumahnya menahan gelisah. Berkali-kali dicobanya menelpon, tapi tak berhasil. Telepon di rumah sahabatnya itu juga tak ada yang mengangkat. Akhirnya Selasih memutuskan untuk berangkat ke kantor dengan taxi.
Sesampai di kantor tak dijumpainya Andri. Bahkan sampai sore sahabatnya tetap tidak bisa dihubungi. Tak seorang pun bisa memberikan penjelasan kenapa hari ini Andri tidak masuk kerja. Selasih cuma bisa menunggu. Suaminya berjanji akan mengantarkannya ke rumah Andri kalau sampai besok Andri tetap tidak masuk dan tidak bisa dihubungi.
*
Baca Juga: Eks Ketua DPC Partai Gerindra Blora Gugat Prabowo Rp 501 Miliar
Selasih melangkah keluar dari kantornya menuju ke tempat parkir di mana suaminya sudah menunggu. Setelah istrinya duduk di sebelahnya, Burhan menjalankan mobil, melambai pada petugas keamanan di pintu keluar pelataran parkir.
"Kita lewat jalan pintas saja, ya, takutnya jalan tol masih macet karena demo seperti kemaren." Burhan membelokkan mobil sebelum mendapat persetujuan dari istrinya.