KLIKANGGARAN - Halo, Pembaca, di siang yang mendung ada cicak merayap di dinding. Selamat melanjutkan membaca cerbung cicak sambil memangku mendung yang segar.
Bicara cicak dalam cerbung, ada yang menyarankan, jika kejatuhan cicak disunnahkan untuk dibunuh. Kenapa? Hewan ini dianggap memberikan dampak buruk bagi manusia.
Namun demikian, cerbung ini tak berkaitan dengan mitos tentang cicak. Sebab bagi seorang muslim, alangkah baiknya jika kita tidak mempercayai mitos seperti ini.
Cerbung ini mempersembahkan sebuah peristiwa yang saling sambung, antara mimpi Selasih dengan peristiwa yang ada. Perkara cicak, itu hanya kebetulan. Selamat membaca.
Baca Juga: Cerbung: Cicak Jatuh di Halaman
"Nih, minum dulu."
Burhan menyodorkan gelas. Kebiasannya adalah menyiapkan air putih untuk istrinya yang sering bermimpi aneh. Selasih mengusap keringat yang mengucur deras di dahinya, lalu meneguk sampai tandas air yang disodorkan suaminya. Tiba-tiba seekor cicak merayap di dinding mendekati tempat tidur. Buru-buru Burhan mengusir cicak itu sebelum istrinya menjerit ketakutan.
"Aku mimpi pemuda itu lagi, sama seperti kemaren malam."
"Sekarang coba ceritakan, sebenarnya kamu mimpi apa, sih?"
"Dalam mimpiku, aku melihat seorang pemuda yang sedang ikut demo, dan pemuda itu meninggal."
"Demo apa? Di mana? Siapa pemuda dalam mimpimu itu?"
"Aku nggak tahu. Mungkin demo soal KPK yang lagi ramai dibahas orang-orang itu."
"Ah, itu kan cuma efek dari kejadian. Orang berdebat wajar, tapi kan nggak sampai demo. Di televisi juga nggak ada berita mengenai demo, kan?"
Baca Juga: DPD Perhiptani Luwu Utara Siap Bergerak Wujudkan Pertanian Maju dan Modern