“Kenapa? Nggak mau?”
“Oh, enggak. Eh, mau.” Mengambil uang di tas.
“Ini Kanda, uang gantinya.” Tersenyum.
“Aku juga, ini uang gantinya.” Luvia mengekor.
Rama berpikir sebentar, mengambil uang dari tangan Luvia dan segera memasukkannya ke kantong jeans belelnya. Kedua gadis itu terbelalak dengan pikiran berbeda.
“Kok cuma uangku yang diambil?” Protes Luvia.
“Iya, ini Kanda.” Ratih mengangsurkan lagi uangnya.
Baca Juga: Yuk Ah, Rekreasi Tiap Hari, Mau?
“Sorry Via, uangku cuma cukup buat traktir Ratih, sisanya untuk jatah makan besok. Nanti kalau ada uang saku lebih lagi, giliramu aku traktir.” Selesai berkata Rama berlalu meninggalkan kedua gadis itu bersama tanda tanya masing-masing.
“Ratih, aku yakin, kali ini kau tak akan patah hati.”
“Maksud?”
“Naga-naganya cintamu bersambut, nih.”
“Mulai, deh.”
“Udah tiga tahun lho Gading pergi, masa iya kamu belum bisa lupain dia?”
“Udah, tuh.”