Pada awalnya, Aruna digambarkan sebagai sosok yang fokus pada karirnya dan terlihat lebih berorientasi pada pekerjaan daripada kehidupan pribadinya. Namun, seiring dengan perkembangan cerita, kita melihat sisi-sisi lain dari Aruna yang menunjukkan kompleksitas karakternya.
Dia juga memiliki ketertarikan dalam hal kuliner dan kehidupan sosial, terutama ketika dia menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Bono, seorang chef terkenal yang menjadi kekasihnya.
Melalui peran Aruna, novel ini mengangkat tema kesetaraan gender dalam profesi dan kemampuan perempuan untuk mengejar karir di bidang yang mungkin lebih sering dianggap sebagai laki-laki dominan, seperti epidemiologi.
Aruna bukan hanya sekadar menghadapi tantangan profesionalnya dengan kepandaian, tetapi juga menunjukkan keberanian dan dedikasi yang kuat terhadap pekerjaannya.
Secara keseluruhan, eksistensi perempuan dalam novel Aruna dan Lidahnya tidak hanya terbatas pada perannya sebagai karakter utama yang kuat dan independen, tetapi juga dalam cara mereka berinteraksi dengan lingkungan sekitar mereka, baik secara profesional maupun sosial.
Melalui Aruna, pembaca dapat melihat bagaimana perempuan mampu menempatkan diri mereka di dunia kerja yang sering kali didominasi oleh laki-laki, sambil menjaga integritas dan keberanian dalam mengejar impian dan pencapaian mereka.
Artikel ini ditulis oleh Rizkiyatul Mufidah, Mahasiswa Sastra Indonesia, Universitas Pamulang
DISCLAIMER: Isi artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis; isi artikel ini juga tidak mencerminkan sikap dan kebijakan redaksi klikanggaran.com.
Artikel Terkait
Mengungkap Suara Hati dalam Novel “Ruang Kecil, Hati Besar” Karya Puthut EA melalul Teori Ekspresif Sastra
Nilai Religius dalam Novel "Kado Terbaik" karya J.S. Khairen
Pemilihan Penggunaan Gaya Bahasa Dalam Lirik Lagu Bertaut Karya Nadin Amizah
Unsur Budaya dalam Film Sekala Niskala Karya Sutradara Kamila Andini
Nilai Feminisme pada Novel "Saman" Karya Ayu Utami: Sebuah Telaah Kritis