Nilai Feminisme pada Novel "Saman" Karya Ayu Utami: Sebuah Telaah Kritis

photo author
- Jumat, 5 Juli 2024 | 19:36 WIB
Pemberdayaan Perempuan dalam Novel Saman Karya Ayu Utami:Telaah Feminisme Radikal (Dok. Shopee)
Pemberdayaan Perempuan dalam Novel Saman Karya Ayu Utami:Telaah Feminisme Radikal (Dok. Shopee)

KLKANGGARAN -- Menurut Wicaksono (2014), novel merupakan sejenis karya sastra dengan bentuk prosa fiksi yang panjangnya sekitar 40.000 kata dan merupakan prosa yang lebih kompleks daripada cerpen. Feminisme berfokus pada perempuan. Ideologi yang sulit diberantas selama ini adalah adanya supremasi laki-laki atas perempuan.

Dominasi laki-laki lebih kuat pada hampir semua karya sastra, baik pengarang laki-laki maupun perempuan. Pembahasan mengenai perempuan tidak lepas dari peran media yang merupakan salah satu elemen penting dalam menggambarkan kehidupan perempuan di masyarakat.

Hal ini sejalan dengan tuntutan di masyarakat internasional bahwa kemajuan suatu negara bergantung pada bagaimana masyarakatnya peduli dan apa yang dapat dilakukannya untuk memberikan akses dan informasi yang komprehensif bagi perempuan untuk berfungsi dalam komunitasnya.

Dengan adanya kemajuan teknologi saat ini, perempuan dibutuhkan dalam segala aspek masyarakat, pendidikan, ekonomi, hukum, politik, dan budaya, hal ini berkaitan dengan tuntutan masyarakat internasional bahwa pembangunan suatu negara bergantung pada bagaimana masyarakatnya terlibat dan memberikan akses serta informasi yang komprehensif bagi perempuan untuk berfungsi dalam komunitasnya.

Novel saman merupakan novel yang memiliki nilai-nilai feminisme. Novel ini merupakan sebuah sumbangan penting dalam dunia kesusastraan Indonesia pada saat reformasi. Saman merupakan novel yang fokus pada pembahasan kesetaraan gender. Tokoh perempuan dalam novel ini merupakan individu mandiri yang menolak patriarki.

Aliran feminisme yang pesat ini berarti bahwa kesenjangan antara perempuan dan laki-laki secara bertahap mulai berubah. Karakter perempuan yang Ayu Utami digambarkan adalah sosok yang mencari kesetaraan dalam bidang sosial, politik, dan seksual. Untuk itu menarik untuk menganalisis novel saman dengan menggunakan pendekatan kritik sastra feminisme.

Bagian-bagian dalam novel Saman yang mencerminkan nilai-nilai feminisme:

Karakterisasi Tokoh Perempuan:

Laila: Tokoh Laila adalah salah satu tokoh utama dalam Saman. Dia digambarkan sebagai perempuan yang mandiri dan berani mengeksplorasi seksualitasnya. Hubungannya dengan Sihar, seorang pria yang sudah menikah, menunjukkan keberaniannya dalam menentang norma-norma sosial yang membatasi perempuan.

Shakuntala: Tala adalah seorang penari dan feminisme yang menolak standar - standar kecantikan dan perilaku yang dipaksakan oleh masyarakat patriarki. Dia sering mempertanyakan dan menentang peran tradisional yang diberikan kepada perempuan.

Cok dan Yasmin: Keduanya juga merupakan perempuan yang kuat dan mandiri, yang memiliki pandangan kritis terhadap peran gender dalam masyarakat.

Eksplorasi Seksualitas Perempuan:

Novel ini secara terbuka membahas seksualitas perempuan, termasuk pengalaman seksual tokoh-tokoh perempuannya. Ayu Utami menggunakan seksualitas sebagai cara untuk mengekspresikan kebebasan dan kemandirian perempuan. Contohnya adalah adegan - adegan yang menggambarkan hubungan seksual Laila dengan Sihar, yang menekankan hak perempuan untuk menikmati dan mengendalikan pengalaman seksual mereka.

Kritik Terhadap Patriarki dan Ketidakadilan Gender:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: Resensi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X