Ratih Kumala menggunakan gaya bahasa yang khas, termasuk bahasa pemajasan seperti konotatif, retoris, dan metafora, untuk menghadirkan gambaran yang hidup tentang kehidupan di pabrik kretek dan budaya Jawa.
Detail-detail tentang proses pembuatan rokok kretek dan dinamika sosial di dalamnya tidak hanya menghibur pembaca, tetapi juga memberikan wawasan yang mendalam tentang kekayaan budaya Indonesia.
Kesimpulan dari novel Gadis Kretek menekankan nilai-nilai seperti kejujuran, ketekunan, kerja keras, tolong-menolong, dan kepercayaan sebagai kunci untuk mencapai sukses dan kejayaan.
Namun, novel ini juga menyajikan realitas bahwa orang yang paling dipercayai dapat menjadi musuh terdepan, memberikan refleksi yang dalam tentang kompleksitas hubungan manusia.
Dengan demikian, Gadis Kretek bukan hanya sekadar sebuah kisah, tetapi juga sebuah karya sastra yang memperkaya pemahaman tentang sejarah, budaya, dan dinamika sosial Indonesia, sambil menyampaikan pesan-pesan moral yang relevan bagi pembaca masa kini.
Penulis: Riska Muthiah (Mahasiswa Sastra Indonesia Unpam)
Artikel Terkait
Dilema antara Cinta dan Keyakinan: Setting dan Tema Cerpen Di Atas Sajadah Cinta Karya Habiburrahman El-Shirazy
Unsur Intrinsik pada Cerpen "Bahagianya Memilikimu" Karya Erik Setiawan
Menggali Makna dan Kekuatan Struktural dalam Cerpen “Hutan Merah” karya Fauziah A
Analisis Struktural Novel Arah Langkah Karya Fiersa Besari
Unsur Intrinsik Novel 'The Shark Caller' Karya Zillah Betthel: Kisah Anak Kehilanga Tua sebab Diserang Hiu
Unsur Intrinsik Novel Pulang Karya Tere Liye: Bujang Mencari Jati Diri
Mengungkap Struktur Sosial dalam Novel Ayah karya Andrea Hirata: Pengungkapan Kebesaran Seorang Ayah