Menggali Makna dan Kekuatan Struktural dalam Cerpen “Hutan Merah” karya Fauziah A

photo author
- Sabtu, 16 Maret 2024 | 21:56 WIB
Ilustrasi (Freepik)
Ilustrasi (Freepik)

KLIKANGGARAN -- Cerpen “Hutan Merah” karya Fauzia A adalah karya sastra yang menggambarkan peristiwa tragis di hutan tempat tinggal Bora dan hewan-hewan lainnya ketika hutan mereka terbakar.

Dalam artikel ini, kita akan melakukan analisis struktural terhadap cerpen tersebut untuk memahami kekuatan naratifnya dan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang.

Tema utama yang diangkat dalam cerpen ini adalah tentang keberanian, keputusasaan, dan pengorbanan.

Melalui perjuangan Bora untuk menyelamatkan ibunya, pembaca dapat melihat bagaimana keberanian dan keteguhan hati dapat menghadapi situasi yang penuh tantangan.

Namun, cerita ini juga menggambarkan keputusasaan ketika Bora harus menerima kenyataan bahwa ia tidak dapat menyelamatkan ibunya.

Baca Juga: Unsur Intrinsik pada Cerpen Bahagianya Memilikimu Karya Erik Setiawan

Pengorbanan juga menjadi tema yang kuat, karena Bora rela berjuang sampai akhir untuk mencoba menyelamatkan orang yang dicintainya.

Di balik alur cerita yang dramatis, terdapat struktur yang mengatur bagaimana cerita itu disampaikan dan makna yang ingin disampaikan kepada pembaca dalam hubungan manusia dan alam.

Plot cerpen “Hutan Merah” berkembang dari situasi awal yang damai di hutan, di mana Bora dan teman-temannya sedang bermain, hingga mencapai puncak dramatis ketika hutan terbakar dan ibu Bora terjebak dalam api.

Konflik bermula ketika asap hitam mulai muncul, dan mencapai klimaks ketika Bora berusaha menyelamatkan ibunya namun akhirnya harus menerima kenyataan bahwa ibunya tidak dapat diselamatkan.

Resolusi terjadi ketika Bora dan teman-temannya meninggalkan hutan yang telah berubah menjadi neraka.

Baca Juga: Kapal Nelayan Hilang Kontak di Samudra Hindia, 10 ABK Tak Diketahui Nasibnya

Tokoh utama dalam cerpen ini adalah Bora, seorang anak gajah Lampung yang berusaha menyelamatkan ibunya dari kebakaran hutan.

Bora digambarkan sebagai karakter yang pemberani dan keras kepala, yang tidak mau meninggalkan ibunya meskipun dalam bahaya besar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: Resensi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X