KLIKANGGARAN --Apa yang kamu pikirkan jika mendengar kata Jepang? Pasti Negara dengan teknologi yang canggih.
Namun pada novel Gagal Menjadi Manusia yang ditulis Dazai Osamu dengan judul asli Ningen Shikkaku ini berlatarkan kehidupan jepang setelah perang dunia II ketika teknologi negara maju tersebut tidak secanggih sekarang.
Novel Gagal menjadi Manusia adalah tulisan gelap yang ditulis oleh sebelum sang pengarang memutuskan untuk bunuh diri.
Menggambarkan kisah kelam dari tokoh bernama Oba Yozo yang memiliki berbagai macam pikirin tentang dirinya sebagai manusia.
Jika membaca novel Gagal Menjadi manusia, kita hanya terfokus pada pemikiran dan keadaan psikologi dari tokoh utama, namun jika dianalisis lebih dalam lagi terdapat berbagai macam unsur antropologi yang bisa dikaji dalam novel ini.
Apa saja unsur antropologi yang ada di novel tersebut, mari kita bedah satu persatu.
1. Pakaian Tradisional, Yukata
Yukata merupakan pakaian tradisional yang mirip dengan kimono namun bahannya lebih tipis. Biasanya Yukata ini dipakai saat musim panas berlangsung, atau kepada acara-acara informal.
Berbeda dengan kimono, pakaian tradisional ini memiliki bahan yang tipis sehingga sejuk ketika memakainya.
Pada Catatan pertama dalam novel Gagal menjadi manusia, Dazai Osamu memperkenalkan Yukata kepada para pembacanya dalam adegan sang tokoh utama yang mengenakan pakaian tersebut di saat liburan musim panas.
2. Festival Tradisional, Koinobori.
Pestival Koinoboori adalah Tradisi jepang untuk memperingati hari anak. Dalam tulisannya Osamu-sensei memasukkan Hari Anak dalam latar watu untuk memperkenalkan budaya Jepang tersebut kepada para pembacanya.
Perlu diketahui Koinobori adalah pestival tradisional untuk merayakan hari anak di Jepang. Biasanya tiap keluarga akan mengibarkan bendera ikan koi di rumah dan orang tua akan memberi hadiah kepada anak-anak mereka sebagai bentuk kasih sayang.
3. Biwa Alat musik tradisional yang mirip dengan kecapi.
Jika sebelumnya kita membahas tentang pakaian tradisional dan tradisi, kali ini kita akan membahas tentang alat musik tradisional Jepang.
Dalam novel Gagal menjadi manusia saat si tokoh utama berada di dalam sebuah acara penulis memunculkan alat musik biwa.
Artikel Terkait
Quo Vadis Pendidikan Kita?
Inilah Cara Suksesi di Kerajaan Mataram Islam mulai dari Ki Ageng Pemanahan hingga Terbelahnya Mataram Islam
Cakra Manggilingan: Jangan Sekali-kali Mencela Pemimpinmu Secara Brutal, Jika Tidak Ingin Celaka
Gadis Kretek: Perbedaan Latar Pertemuan Jeng Yah dan Soeraja antara Novel dan Film
Aceh dan Lukisannya yang Berdarah: Sebuah Representasi Budaya
Pesugihan dalam Cerpen “Warung Penajem” Karya Ahmad Tohari
Menapaki Kekuatan Diri dan Spiritualitas dalam Cerpen 'Ada Tuhan' Karya Lianatasya
Tidak Hanya Perkastaan, Oka Rusmini Memperkenalkan Tradisi Masyarakat Bali Melalui Novel Kenanga
Perspektif Sosial dalam Novel Bumi Manusia melalui Lensa Sosiologi Sastra
Melihat Sistem Patriaki Budaya Jawa Melalui Novel Gadis Kretek Karya Ratih Kumala