KLIKANGGARAN---Pesugihan bagi masyarakat Jawa memang bukan sesuatu yang tabu. Lantaran banyak masyarakat yang mempercayai tradisi lisan tersebut.
Cerpen Warung Penajem karya Ahmad Tohari menceritakan tradisi berupa “pesugihan” yang santer di wilayah Jawa Tengah.
Berbagai jenis praktik pesugihan yang ada seperti menjadi babi ngepet, memelihara tuyul, menempatkan makhluk halus di tempat usaha, menyiapkan tumbal, dan sebagainya.
Cerpen Warung Penajem berkisah tentang kehidupan masyarakat tradisional yang sederhana. Tokoh utamanya, yakni Kartawi dan Jum.
Baca Juga: Masihkah Generasi Z Mempercayai Mitos?
Sepasang suami istri yang hidup secara sederhana di sebuah kampung. Jum yang memang sedari dulu sangat suka berjualan, meminta Kartawi untuk membuatkannya sebuah warung.
Kartawi pun melakukan pesugihan. Sebagai syarat Kartawi harus memberikan penajem, yaitu syarat yang harus diberi kepada dukun agar suatu upaya mistik berhasil, bisa berupa uang, ayam cemani atau bahkan tubuh pasien sendiri.
Dengan bantuan dukun, warung Jum memang menjadi laris dan semua itu harus dibayar dengan sangat mahal, yakni memberikan tubuh Jum kepada sang dukun sebagai syarat.
Baca Juga: Usai Sebut Warga +62 Teroris, Penyiar Berita Israel 'Shai Golden' Kewalahan Diserang Warganet
Cerita tentang pesugihan dalam karya sastra bukan untuk menunjukkan sisi gelap kebudayaan Jawa. Pasalnya karya sastra merupakan rekaman kebudayaan dan sejarah yang menunjukkan bahwa pemikiran manusia terus berkembang dan mengikuti kemajuan zaman.
Author: M. Septianto dan Ulfah Julianti
Artikel Terkait
Situs KPU Diretas Lagi, Data Pemilih Dicuri, Jumlahnya Enggak Main-Main, Hacker "Jimbo" Menawarkan Harga Rp1,2 Miliar
Patung Gandrung Banyuwangi, Espresinya Kerap Berubah-Ubah
Tri Adhianto Mantan Walikota Bekasi Menjenguk Korban di Tragedi Hari Guru Balon Meledak Bekasi, Korban Luka Parah hingga Dioperasi
Tercepat Pelunasan PBB-P2, Kecamatan Malangke Terima Penghargaan