GNPF Sesali Dukung Prabowo pada Pilpres 2019, Jadi 2024 Mau Pindah ke Lain Hati, ya?

- Minggu, 31 Oktober 2021 | 19:23 WIB
Prabowo Subianto  (dok. Klikanggaran)
Prabowo Subianto (dok. Klikanggaran)


KLIKANGGARAN-- Dukungan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) kepada Prabowo Subiato pada perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang lalu rupanya disesali.

GNPF menilai bahwa apa yang telah dilakukanya memilih mendukung Prabowo Subianto adalah sebuah kesalahan yang tidak perlu diulangi.

Banyak poin-poin kesepakatan antara GNPF dengan Prabowo Subianto yang tidak terealisasi. Hanya satu yang bisa direalisasikan, yaitu memulangkan Habib Rizieq Shihab (HRS).

Baca Juga: Masya Allah, Inspiratif Nih, Sembilan Sekolah Gratis Didirikan Anak Penjual Cuanki!

Hal itu yang menyebabkan GNPF enggan mendukung Prabowo Subianto lagi pada Pilpres yang akan datang.

Mengutip pikiran-rakyat.com dalam artikel berjudul "Prabowo Maju Capres 2024, Soal Dukungan GNPF Singgung Keledai", Ketua GNPF, Yusuf Martak mengatakan, tak akan lagi mendukung Prabowo Subianto di ajang Pilpres 2024.

Yusuf mengatakan, tak ingin mengulangi kesalahan yang sama dengan memberikan dukungan pada Prabowo pada 2024 nanti.

Baca Juga: Pekerjaan Jalan Dabuk Rejo-Batas OKUT Berpotensi Rugikan Negara Rp1,8 M

“Seperti di 2019, bukan hanya kita murni sebagai pendukung, tidak sebenarnya," katanya seperti dilihat dalam Youtube Refly Harun pada Minggu, 31 Oktober 2021.

"Kita hanya ingin pergantian kepemimpinan karena pengalaman di periode pertama kita merasa ada kekurangan yang tidak ada perubahan sama sekali,” kata Yusuf Martak.

Selain itu, pada pemilihan 2019 lalu, Prabowo mengeluarkan 17 janji untuk para ulama jika terpilih jadi Presiden.

Baca Juga: Pura-Pura Dibegal, Pria Ini Diamankan Polisi, Terancam 7 Tahun Penjara

“Pak Prabowo menandatangani fakta integritas 17 poin tidak ada satupun untuk Habib Rizieq dan untuk kita, hanya poin ke-17, memulangkan Habib Rizieq itu saja,” jelas Yusuf Martak.

Yusuf Martak mengatakan, pihaknya tidak adakan lagi masuk lubang yang sama dua kali.

“Kita sebagai bagian umat Islam tidak boleh masuk ke lubang yang sama dua kali, kecuali keledai,” ujar Yusuf Martak.(Rizki Laelani)***

Halaman:

Editor: Insan Purnama

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X