(KLIKANGGARAN) — Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto, dalam upacara kenegaraan di Istana Negara, Jakarta, Senin, 10 November 2025.
Penganugerahan ini sekaligus menegaskan peran Soeharto sebagai sosok yang berjasa besar dalam bidang militer dan pembangunan nasional.
Meski sempat menuai pro dan kontra publik, pemerintah memastikan bahwa kajian historis dan hukum atas kiprah Soeharto telah melalui proses panjang dan objektif.
“Jasa-jasa mereka itu jelas, konkret, dan juga benar-benar merupakan aspirasi yang sudah terseleksi dengan proses yang cukup panjang,” ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 10 November 2025.
Baca Juga: Kereeen! Tari Bunga Bunganna Masamba Pukau Peserta Peran Saka Tingkat Nasional di Gorontalo
Fadli Zon Ungkap Kajian dan Jejak Perjuangan Soeharto
Fadli Zon menegaskan, penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional dilakukan berdasarkan kajian komprehensif terhadap kontribusinya dalam sejarah bangsa.
“Yang terkait dengan jasa-jasa Pak Harto, dengan perjuangan Pak Harto, dalam hal ini sudah dikaji ya,” kata Fadli.
Ia memaparkan rekam jejak Soeharto dalam sejumlah momen penting perjuangan kemerdekaan, mulai dari pertempuran Ambarawa, lima hari di Semarang, hingga Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta.
Soeharto juga dikenal sebagai komandan Operasi Mandala dalam perebutan Irian Barat.
“Beliau ikut pertempuran di Ambarawa, ikut pertempuran 5 hari di Semarang, menjadi komandan Operasi Mandala perebutan Irian Barat,” sambungnya.
Pembangunan dan Program Ekonomi Era Orde Baru
Selain kiprah militernya, Fadli menyoroti keberhasilan pembangunan nasional di masa kepemimpinan Soeharto melalui program Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).
“Program tersebut telah membantu dalam pengentasan kemiskinan dan memperbaiki ekonomi, apalagi ketika itu mengalami inflasi sampai 600 persen, pertumbuhan juga minus,” ucapnya.
Artikel Terkait
Hasan Nasbi Nilai Soeharto Layak Jadi Pahlawan Nasional, Ajak Publik Menimbang dengan Adil antara Jasa dan Kesalahannya
Jokowi Soal Wacana Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan: Semua Pemimpin Punya Jasa, Pro-Kontra Itu Hal Biasa di Demokrasi
Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Makin Panas, Berdasarkan Survei, 80 Persen Publik Setuju
Surya Paloh Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ingatkan Jasa 32 Tahun Pimpin RI, Titiek Sebut Hanya Satu Fraksi Menolak
Cak Imin Sebut Demokrasi Indonesia Takkan Kuat Tanpa Gus Dur, Tanggapi Soeharto Dicalonkan Pahlawan Nasional: Kita Tunggu Saja
Marsinah Resmi Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Namanya Kini Sejajar dengan Soeharto dan Gus Dur