Terkait Pemetaan Masjid Radikal, Ketua MUI Meminta Mabes Polri Meminta Maaf, Apa Alasannya?

photo author
- Selasa, 8 Februari 2022 | 07:58 WIB
KH Muhammad Cholil Nafis, Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat  (IG/@cholilnafis)
KH Muhammad Cholil Nafis, Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat (IG/@cholilnafis)

Cholil Nafis mengungkapkan jika pihaknya tak sepakat membeda-bedakan masjid dalam suatu golongan tertentu atas dasar penilaian terkait radikalisme.

“Oleh karena itu kalau masjidnya nanti dipakai masjid ini ijo,masjid ini radikal, habis semua nanti. Tidak akan pernah ada masjid, digulung semua,” tegasnya.

Lebih lanjut Cholil Nafis mengatakan, itulah alasan yang kemudian MUI melakukan standarisasi terhadap da’i.

“Makanya kami standarisasi ada komitmen bagaimana dakwah yang wasati, ketika dia melanggar kita cabut dan kita umumkan jangan ngundang ustaz itu kita akan sanksi sosial,” jelasnya.

Baca Juga: Kang Dedi Mulyadi Menyoroti Denda Prokes Pemilik Mal yang Lebih Rendah dari Tukang Bubur di Tasikmalaya

Dia kembali menegaskan yang bisa dipetakan bukan masjidnya melainkan sumber daya manusianya.

“Yang saya pahami kalau kita berprasangka baik kepada Polri yang dipetakan adalah orang-orang yang ngisi di masjid dan takmir masjid yang seneng ngundang orang-orang yang bikin menyalahgunakan masjid, itu yang lebih tepat daripada masjidnya,” katanya.

Silakan bagikan artikel ini dan selalu jaga kesehatan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X