KLIKANGGARAN – Beredar kabar, FSPPB (Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu) berencana akan adakan "Mogok Kerja".
Kabarnya, rencana FSPPB mogok kerja ini akan dilakukan dalam satu pekan dari 29 Desember 2021 sampai 7 Januari 2022.
Namun demikian, jika yang menjadi permintaan FSPPB dipenuhi oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, maka mogok kerja dihentikan.
Berita terkait rencana mogok kerja FSBB itu berdasarkan adanya surat resmi FSPPB yang ditandatangani oleh Presiden FSPPB, Arie Gumilar, dan Sekjen FSBB, Sutrisno.
Surat tersebut tertanggal 17 Desember 2021, perihalnya pemberitahuan mogok kerja. Surat pemberitahuan tersebut menindaklanjuti surat resmi FSBB kepada Menaker Ida Fauziah pada 10 Desember 2021. Surat tersebut berisi tentang laporan ketidakharmonisan Hubungan Industrial di perusahaan Pertamina.
Di samping melaporkan ke Menaker, FSPPB pada tanggal 10 Desember 2021 juga berkirim surat resmi kepada Menteri BUMN Erick Thohir perihal menggantikan Dirut Pertamina Nicke Widyawati dengan sosok yang lebih baik.
Pada saat yang sama, bertepatan dengan HUT ke-64 Pertamina pada 10 Desember 2021 itu, FSPPB membuat konperensi pers yang materinya senada. Merasa tidak harmonis, tidak dinamis, dan tidak berkeadilan bagi pekerja yang perusahaannya dipimpin oleh Dirut Pertamina Nicke Widyawati.
Latar belakang permasalahan ini konon karena perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) pada 8 Desember 2021. Perundingan ini kurang mendapatkan atensi dan respon dari Dirut Pertamina, Nicke Widyawati. Dalam perundingan, Nicke menandatangani PKB tersebut bertindak mewakili pihak perusahaan Pertamina.
Setelah itu FSPPB berencana gelar mogok kerja di seluruh daerah operasi Pertamina di tanah-air. Salah satu alasannya adalah, tidak diindahkan dalam berbagai upaya damai yang sudah ditempuh pihak FSPPB.
Rencana mogok kerja sepekan yang akan dilakukan oleh FSPPB bukanlah main-main. Berita ini pun menjadi perhatian publik secara luas. Termasuk para saudara pensiunan Pertamina, khususnya yang berhimpun di eSPeKaPe (Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina). Sebagai keluarga besar Pertamina, eSPeKaPe pun memandang perlu memantaunya.
Ketua Umum Binsar Effendi Hutabarat, Sekretaris H. Yasri Pasha Hanafiah, dan Kahumas Teddy Syamsuri kemudian membuka diskusi terbatas. Tujuannya untuk menyikapi rencana mogok kerja FSPPB yang sudah dipublikasi.
Baca Juga: Hari Ibu, Inilah Harapan Sekab Pramono Anung terhadap Perempuan Indonesia
Untuk itu, eSPeKaPe menyampaikan sikapnya atas rencana FSPPB tersebut. Pernyataan tersebut dalam konteks sebagai sesama keluarga besar Pertamina.
Artikel Terkait
eSPeKaPe Desak Pertamina Buka Kasus Blok BMG Secara Transparan
Soal BUK Migas, eSPeKaPe: Jangan Sampai Jika Gagal Saling Lempar Batu Sembunyi Tangan
Kilang Pertamina RU IV Cilacap Terbakar, FSPPB: Dukungan Moril dari Kami, Kalian Tak Sendirian
UU Cipta Kerja Dinyatakan Inkonstitusional, FSPPB: Putusan MK Ini Menjadi Pelajaran Penting
Dirgahayu HUT Pertamina ke-64, eSPeKaPe: Utamakan Sebesar-besar Kemakmuran Rakyat
Pertamina Bertransformasi, eSPeKaPe: Silakan, Asal Jangan Tercerabut dari Amanat Konstitusi Negara
Terkait Tuntutan FSPPB, eSPeKaPe Meminta Internal Pertamina Jaga Harmonisasi, Bukan Arogansi
Atas Kejadian Ini, eSPeKaPe Ingatkan DPP Jangan Berlaku Dzolim pada Pensiunan Pertamina
FSPPB Bakal Gelar Mogok Kerja Selama 10 Hari, Sebab Apa?