KLIKANGGARAN - Masih dalam rentetan momen HUT ke-64 Pertamina yang telah diperingati pada 10 Desember 2021 lalu. Diketahui, ada statement berupa surat terbuka.
Statement berupa surat terbuka tersebut berasal dari Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Ir. Arie Gumilar. Ditujukan pada seluruh pekerja Pertamina.
Adapun isi surat terkait adanya dugaan pelanggaran atas Perjanjian Kerja Bersama (PKB) VIII sepihak dari Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. Oleh Presiden FSPPB, dinilai telah melanggar secara sengaja dan terstruktur dengan tidak ada itikad baik soal PKB VIII, sehingga kontraproduktif.
Menyusul kemudian, FSPPB melayangkan surat resmi kepada Menteri BUMN, Erick Thohir. Surat yang ditandatangani oleh Presiden dan Sekjen FSPPB itu perihal menuntut dicopotnya Nicke Widyawati dari jabatan Dirut Pertamina.
Baca Juga: Uu Ruzhanul Ulum Membantah Kenal Herry Wirawan dan Sempat Menghadiri Acaranya
Padahal pada konperensi pers Menteri BUMN, Erick Thohir, pada 12 Juni 2020, tetap mempertahankan Nicke Widyawati di posisi Dirut Pertamina. Alasannya, masih menjadi pilihan terbaik, di mana beberapa tugas yang diberikan bisa berjalan.
Melihat kondisi ini, Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (eSPeKaPe) menyayangkan adanya ketidakharmonisan yang terjadi di internal Pertamina. Terutama adanya statement Presiden FSPPB di tengah-tengah Pertamina sedang memperingati hari lahirnya.
eSPeKaPe yang merupakan salah satu pemangku kepentingan karena ikut serta merintis, membangun, dan membesarkan Pertamina, tentu saja merasa prihatin. Menurut Ketua Umum eSPeKaPe, Binsar Effendi Hutabarat, hal ini bisa berdampak pada lemahnya kepercayaan rakyat terhadap Pertamina.
Keprihatinan eSPeKaPe ini disampaikan kepada pers pada hari Minggu, 12 Desember 2021. eSPeKaPe meminta agar internal Pertamina tetap menjaga harmonisasi. Bukan malah mengedepankan arogansi yang berdampak pada melemahnya kepercayaan rakyat terhadap Pertamina.
Baca Juga: Gara-gara Keluar Konteks, Eva Sri Chaniago: Tolong Hapus, Judul Provokatif itu
Sebab hal menjaga harmonisasi selama masa aktifnya dan belum masuk masa pensiun, menurut eSPeKaPe adalah hal yang penting. Kendati saat itu menerima gaji bulanan yang hanya bisa mencukupi dalam tiga pekan saja. Tetapi, tetap lebih mementingkan keharmonisan terkait hubungan industrialnya dalam satu keluarga besar Pertamina.
Binsar Effendi Hutabarat yang juga Ketua Umum Komunitas Keluarga Besar Angkatan 1966 (KKB '66) serta Ketua Dewan Penasehat dan Pengawas Mabes LMP (Laskar Merah Putih) mengatakan, suasana kebatinan yang begitu terjaga bukan hanya untuk sesama karyawan. Melainkan juga terus terjalin produktif dengan direksinya.
“Rukun, guyub, dan saling menghormati, menjunjung tinggi antara hak dan kewajiban masing-masing. Adalah cerminan agar pelayanan memenuhi hajat orang banyak tetap tersedia dan terpenuhi, dan hasilnya benar-benar digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,” tutur Binsar.
Sebagai orang yang sudah pensiun, Ketua Umum eSPeKaPe, Binsar Effendi Hutabarat, merasa terpanggil sebagai kewajiban dan tanggung jawab moralnya untuk mengingatkan. Dimaksud agar kondisi yang kontraproduktif untuk para pihak kiranya berkenan diselesaikan dengan cara elegan dan duduk bersama dalam satu meja.
Artikel Terkait
Polisi Ungkap Terbakarnya Tangki di Kilang Pertamina Cilacap, Akibat Sambaran Petir
Diminta Warga Sidak ke Lapangan Soal Gas 3 Kg, Begini Kata Pertamina
Pertamina Sumbagsel Himbau Warga Mampu Gunakan LPG Non Subsidi 5,5 Kg dan 12 Kg
Geram! Jokowi Klaim Pernah Tegur Keras Dirut Pertamina
Erick Thohir Ikut Nimbrung Soal Toilet di SPBU Pertamina
Sudah Ada Sebelum Tahun 1947, Komplek Pertamina Pendopo Bukti Kejayaan PALI Tempo Dulu
Ketua YLKI: Sesuai dengan Regulasi Pertamina, Layanan Toilet SPBU Gratis!
Pertamina di Regasifikasi LNG Cilacap, Adakah Pengaturan Lelang dalam Proyek Senilai Rp 2,2 Triliun Ini?
Dirgahayu HUT Pertamina ke-64, eSPeKaPe: Utamakan Sebesar-besar Kemakmuran Rakyat
Pertamina Bertransformasi, eSPeKaPe: Silakan, Asal Jangan Tercerabut dari Amanat Konstitusi Negara