KLIKANGGARAN--Kombinasi varian Delta dan Omicron, yang mungkin diakibatkan oleh seseorang yang tertular keduanya pada saat yang sama, dapat menciptakan jenis baru yang lebih berbahaya, demikian peringatan kepala petugas medis Moderna, Paul Burton.
Berbicara dengan anggota Komite Teknologi dan Sains House of Commons pada hari Selasa, Burton mengatakan bahwa secara bersamaan kombinasi Delta dan Omicron "tentu saja memberikan kesempatan bagi kedua virus untuk, apa yang kita sebut, rekombinasi," yang berarti bahwa mereka dapat mulai "berbagi gen dan untuk menukar gen.”
Mengutip RT dalam artikel "Catching both Delta and Omicron may result in super-mutant virus," bahaya dari kombinasi Delta dan Omicron sangat tinggi pada orang dengan gangguan kekebalan, kata Burton.
Baca Juga: KPK Apresiasi 1.500 Peserta TAPAKSIAPI 2021 Gelorakan Semangat Antikorupsi
Ketika ditanya apakah kombinasi Delta dan Omicron tersebut dapat menyebabkan gejala Covid-19 yang lebih buruk dari biasanya, Burton mengatakan bahwa "itu pasti bisa."
Dia menambahkan bahwa dalam situasi saat ini, dengan Omicron menyebar begitu cepat, dan mengingat tingginya jumlah infeksi Delta, “sangat penting untuk memikirkannya.”
Burton bukan satu-satunya ilmuwan yang memberikan peringatan tentang potensi kombinasi Delta-Omicron.
Baca Juga: Ratusan Kepala Sekolah Duduki Kursi DPRD Muara Enim, Ada Apa Ya? Simak!
Pada hari Rabu, Aleksandr Semyonov, kepala cabang pusat penelitian virologi Vektor Rusia di kota Ekaterinburg, mengatakan ada kemungkinan seseorang tertular dua jenis virus secara bersamaan.
Namun, ini adalah “fenomena yang agak langka,” kata Semyonov kepada kantor berita RIA Novosti.
“Berbagai mutasi virus mempengaruhi organ yang berbeda dengan cara yang berbeda,” tambahnya.
Baca Juga: Pelantikan Kades Serentak, Masa Pendukung Padati Kantor Bupati Diduga Abaikan Prokes
Tidak ada wabah besar yang diketahui dihasilkan dari peristiwa rekombinasi sejauh ini dalam pandemi.
Dalam satu kasus yang dilaporkan secara luas, seorang wanita berusia 90 tahun yang tidak divaksinasi di Belgia meninggal pada bulan Maret setelah secara bersamaan menangkap varian Alfa dan Beta.***
Artikel Terkait
Apel Konsolidasi Luwu Utara, Waspada Gelombang Ketiga COVID-19 Jelang Nataru
Lembaga Riset Non-Profit AS Membantah Tuduhan Membawa Kerabat Terdekat Virus Covid 19 dari Laos ke Wuhan
Setelah Tertunda Satu Tahun karena COVID 19, 173 Pekerja Migran Indonesia Berangkat ke Taiwan
Varian Covid-19 Terbaru yang 'Lebih Buruk daripada Delta' Ditemukan di 3 Negara
Cegah Penyebaran COVID 19 Varian Baru, Mulai Senin 29 November, Orang dari Afrika dilarang Masuk ke Indonesia
Menkes: COVID 19 Varian Baru Belum Masuk ke Indonesia, Kantor Karantina Pelabuhan Udara dan Laut Siap-siap
4 Kasus Omicron atau Varian Baru COVID 19 Terdeteksi di New South Wales, Australia
Bisa Jadi, Varian Omicron Covid-19 Kurang Mematikan daripada Yang Ditakuti, Kepanikan Berlebihan
Indonesia Peringkat ke-5 Negara dengan Jumlah Terbanyak Vaksinasi COVID-19 Dosis Lengkap