Singkat cerita, beberapa BUMN ditugaskan membantu kesulitan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk pada Proyek KCJB. Di antaranya BUMN yang ditugaskan yaitu PT Telkom ( Persero) Tbk, PT Pelindo (Persero) II dan PT Pertamina (Persero), dan PT Pertamina. Namun, ternyata hanya PT Pertamina yang bisa menalanginya.
Munculnya opsi skenario PT Pertamina (Persero) membantu PT Wijaya Karya dengan jumlah sekitar RP 1,7 triliun melalui mekanisme pembelian aset PT Wijaya Karya oleh anak usaha PT Pertamina, adalah dari PT Patra Jasa.
Ketika proses transaksi mulai dijalankan, saat itu Dirut PT Patra Jasa dijabat M Haryo Yunianto dan Noval Arsyad kala itu menjabat sebagai Direktur Utama PT Wika Gedung Tbk .
Hubungan Haryo dengan Novel Arsyad kemudian semakin akrab setelah Patra Jasa mengakuisisi dua unit apartemen WIKA di Bekasi dan Yogyakarta. Kemudian berlanjut dengan Pertamina mempercayakan kepada PT Wika untuk membangun Gedung Pertamina Wiperti.
Ketika penunjukan itu, M Haryo Yunanto sudah menduduki Direktur Aset Pertamina dan Novel Arsyad sebagai Direktur Utama PT Wijaya Karya Gedung Tbk.
Baca Juga: Cerbung Samudra Ingin Kembali
Hubungan baik yang sudah lama itu semakin mesra ketika Novel Arsyad dianggkat menjadi Dirut PT Pembangunan Perumahan (PP) oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan M Haryo Yunianto diangkat menajdi Dirut PT PGN (Persero) Tbk.
Mereka lantas kemudian bertemu kembali di proyek Regasifikasi Terminal LNG yang bernilai Rp 2,2 triliun dan pipa gas Senipah Balikpapan bernilai Rp 1, 2 triliun.
Kejanggalan temuan CERI tersebut muncul kala keduanya sama-sama menjabat. Pasalnya, dari empat konsorsium yang mengikuti lelang, panitia lelang hanya meloloskan konsorsium PT PP - Samator - SASG.
"Sejarah dan kondisi yang muncul ini sejak awal memunculkan bisik-bisik kecurigaan di kalangan perusahaan jasa konstruksi, bahkan mereka sudah dapat memprediksi bagaimana hasil lelang tersebut dan ternyata terbukti," pungkas Yusri.
Isi artikel ini tidak mengekspresikan pendapat dan kebijakan Redaksi Klikanggaran. Jika Anda pikir teman Anda akan tertarik dengan artikel ini, mohon dibantu share kepadanya. Terima kasih telah menjadi pembaca setia klikanggaran*
Artikel Terkait
Pembelian LNG oleh Direktorat Gas PT Pertamina Bermasalah?
Landasan Kajian LNG Road Map untuk Pembelian LNG CCLNG oleh Pertamina Tidak Akurat
Abaikan Potensi Surplus LNG Domestik, Mengapa Pertamina Tetap Membeli LNG dari CCLNG?
Pertamina Membeli LNG kepada CCLNG yang Tidak Masuk dalam RKAP dan Tidak Dimintakan Persetujuan RUPS, Nah Lho?
PT PGN Dikabarkan Merugi Rp3,81 Triliun Hingga Penundaan RUPS, Ada Apa?
Dugaan Korupsi Jutaan Dolar, Pecat Dirut PT PGN!
Polisi Ungkap Terbakarnya Tangki di Kilang Pertamina Cilacap, Akibat Sambaran Petir
Pertamina Sumbagsel Himbau Warga Mampu Gunakan LPG Non Subsidi 5,5 Kg dan 12 Kg
Geram! Jokowi Klaim Pernah Tegur Keras Dirut Pertamina
Erick Thohir Ikut Nimbrung Soal Toilet di SPBU Pertamina
Sudah Ada Sebelum Tahun 1947, Komplek Pertamina Pendopo Bukti Kejayaan PALI Tempo Dulu
Ketua YLKI: Sesuai dengan Regulasi Pertamina, Layanan Toilet SPBU Gratis!