Mengenal Bibliomania, Penimbun Buku yang Obsesif

photo author
- Selasa, 19 Oktober 2021 | 12:26 WIB
Ilustrasi (@sekar_mayang)
Ilustrasi (@sekar_mayang)

 

KLIKANGGARAN-- Pernah dengar istilah bibliomania? Mungkin sebagian dari kita mengenalnya sebagai penimbun buku. Sekilas, kita langsung paham artinya penimbun buku.

Yak, betul. Orang yang gemar mengumpulkan buku. Bukan lagi kisaran puluhan buku, jumlahnya bisa sampai ratusan bahkan ribuan. Akan tetapi, tidak seperti manfaatnya, para penimbun buku ini dapat berubah menjadi obsesif.

Sebenarnya, apa sih yang dimaksud bibliomania atau penimbun buku? Mengapa bisa sampai ke tahap obsesif? Boleh dicek juga, nih, kita masuk dalam kategori mana?

Dalam dunia literatur, kita mengenal bibliofilia, yaitu orang yang mencintai buku dan senang membacanya. Di sisi lain, ada juga istilah bibliomania, yaitu orang yang mengumpulkan buku dengan atau tanpa niat membacanya, sampai pada tahap menimbun buku. Dua terminologi ini terkesan sama, tetapi sebenarnya amat berbeda.

Baca Juga: KPK Lakukan OTT Lagi, Kali ini Di Riau, Tim Penyidik Masih di Lapangan Kumpulkan Bukti

Sebagai bibliofilia, seseorang mungkin akan membaca berulang-ulang satu judul buku. Ini sebagai bentuk kecintaannya terhadap buku. Ia akan betul-betul memperlakukan buku sebagaimana fungsinya, yaitu untuk dibaca.

Sementara bibliomania, kenikmatan itu dirasakan ketika ia berhasil mendapatkan buku. Apakah nanti buku tersebut akan terbaca atau tidak, itu lain perkara. Yang penting, keinginannya mendapat buku jenis tertentu sudah terpenuhi.

Mengutip laman medium.com—dalam artikel berjudul “Can One be Mad (and Not Just in Love) About Books (Bibliomania)—kasus pertama bibliomania terjadi tahun 1800-an.

Dr. Alois Pichler, pustakawan Perpustakaan Kerajaan Rusia, diketahui memiliki lebih dari 450.000 buku dari berbagai disiplin ilmu, mulai dari pembuatan parfum hingga teologi. Dr. Alois Pichler diyakini menderita gangguan psikologis yang membuatnya begitu terobsesi mengoleksi buku sebanyak mungkin.

Baca Juga: Media Internasional Soroti Azan di Jakarta, Yang Kagak-kagak Aja tuh Media

Di masa kini, dunia mengenal Stephen Blumberg sebagai penimbun buku. Yang ia lakukan sampai mendapat predikat tindak kriminal karena melibatkan aksi pencurian koleksi dari banyak perpustakaan.

Pada tahap yang lebih ekstrem lagi, seorang penimbun buku bisa mengoleksi satu judul buku dengan berbagai versi cetakan. Bisa karena berbeda gambar sampul, bisa juga karena versi terjemahan dari banyak bahasa. Bagi orang lain, itu pemborosan. Namun, bagi seorang bibliomania, itu adalah kepuasan.

Para psikolog berpendapat bahwa bibliomania bukan termasuk penyakit mental, tetapi merupakan salah satu bentuk Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Bentuk kelainan ini sering dikaitkan dengan trauma psikologis dan emosional sebagai penyebab utamanya.

Baca Juga: Potret Tol Linggau-Bengkulu Miliki Terowongan 7 KM Menembus Bukit Barisan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: medium.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X