peristiwa-daerah

Pelayanan 'Mobile Clinik' Dinkes Lubuklinggau Diduga Tidak Efektif, Imbas Anggaran Minim!

Jumat, 26 November 2021 | 06:07 WIB
Kantor Dinas Kesehatan Lubuklinggau (Klikanggaran/IyanL)

KLIKANGGARAN-- Minimnya keuangan daerah diduga berimbas tidak efektifnya pelayanan kesehatan program "Jemput Bola" atau kegiatan pro aktif (On Call Center And Mobile Clinik), yang sebagaimana diketahui program tersebut sebagai salah satu program Wali Kota Lubuklinggau di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Lubuklinggau.

Menurut Kepala Sub. Bidang Surveilen dan Imunisasi Dinkes Kota Lubuk Linggau, Radiyusmar, menuturkan tidak berjalanya pelayanan kesehatan Mobile Clinik di Dinkes Lubuklinggau sejak tahun 2020 karena keterbatasan anggaran dari APBD.

"Dari tahun 2020, sebab minim anggaran untuk pelayanan Jemput Bola yang merupakan program dari Wali Kota sejak tahun 2014, hal inilah membuat tidak berjalannya program itu karena keterbatasan anggaran," ujar Radiyusmar kepada Wartawan, di Kantor Dinkes Lubuklinggau, Kamis, 25 November 2021.

Baca Juga: Merasa Dirugikan, Muara Enim Minta Panitia Besar Porprov XIII OKU Raya Profesional terhadap Perolehan Medali

Dia menjelaskan, pada kegiatan Mobile Clinik membuat sejumlah oknum pegawai di Dinkes Lubuklinggau tidak menjadi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), sehingga melibatkan PPK dari dinas lainnya.

"Untuk PPK kegiatan pro aktif (On Call Center And Mobile Clinik) dari Dinas PU, yaitu Imron, sebab tidak ada yang mau pegang kegiatan ini maka melibatkan PPK dari luar dikarenakan minim anggaran," jelasnya.

Radiyusmar juga mengungkapkan bahwa 5 unit mobil sebagai operasional dari program Jemput Bola untuk fasilitas pelayanan kesehatan juga sudah mengalami kerusakan.

Baca Juga: Jonatan Christie, Marcus dan Kevin Melaju ke Perempat Final Indonesia Open 2021

"5 mobil untuk program jemput bola sebagai fasilitas pelayanan masyarakat juga sudah rusak," tuturnya.

Seperti diketahui, alokasi anggaran belanja pegawai dalam kegiatan pro aktif (On Call Center And Mobile Clinik) pada tahun 2020 di Dinas Kesehatan (Dinkes) Lubuklinggau justru mengalami pembengkakan atau kenaikan signifikan dari tahun sebelumnya atau tahun 2019.

Mobil Operasional Program Jemput Bola (Klikanggaran/IyanL)

Kegiatan Pro Aktif (On Call Center And Mobile Clinik) pada tahun 2019 dianggarkan sebesar Rp547 juta dengan realisasi Rp525 juta. Kenaikan signifikan untuk program tersebut terjadi di tahun 2020 yang dianggarkan senilai Rp6 miliar dengan realisasi Rp4,4 miliar.

Dari Rp4,4 miliar tersebut diantaranya meliputi Belanja Pegawai sebesar Rp3,9 miliar sedangkan untuk Belanja Barang dan Jasa senilai Rp524,8 juta. Untuk jumlah pegawai di Dinkes Lubuklingau diketahui sebanyak 537 orang.

Baca Juga: Ukraina Menggunakan Senjata yang Disuplai NATO, Tuduh Rusia

Halaman:

Tags

Terkini