Iya karena saat ini radikalisme adalah lawan global. Banyak yang bisa kita lakukan dalam kerja sama. Apalagi saat ini kita sudah masuk dalam MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Misalnya soal penyelundupan yang mengganggu komoditas kita. Contohnya penyelundupan produk garmen yang menggangu komoditas kita. Hal lain, misalnya pemalsuan obat-obatan. Dalam intelijen ekonomi tidak ada yang perlu direkrut. Kita dulu menggunakan ideologi lebih ketat. Saat ini dengan mengawasi bidang tertentu saja yang menjadi prioritas.
Jadi memang sebelumnya sudah ada kerja sama dengan intelijen asing seperti MI6 Inggris?
Iya yang satu ideologi. Misal sama-sama antikomunis. Jadi kita mengawasi dan kita tahu apa yang harus dilakukan. Saat ini penanganannya sudah berubah, sebab penanganannya yang dicari bukan hal-hal yang menjadi rahasia. Paling hanya kondisi kabinet seperti apa dan itu merupakan data intelijen terbuka.
Apa benar kantor kedutaan memang menjadi markas intelijen suatu negara?
Iya memang di situ perwakilan. Resmi kok. Dia punya di sini dan kita punya di luar negeri. Dan itu dilaporkan ke Badan Intelijen Negara. Kadang-kadang mereka kirim delegasi. Kita juga kirim delegasi dan semua terdaftar. Jadi kerjasama itu formal untuk mencari informasi formal. Mungkin kadang mereka juga merekrut orang.
Bagaimana Anda melihat konflik di Papua atau Aceh, apakah ada peranan intelijen asing?
Ya, secara langsung dan tidak langsung ada. Yang berkaitan dengan ekonomi pasti ada. Dan melakukannya lebih smart. Apalagi yang dicari juga bukan merupakan ancaman negara. Terpenting kita tahu, selama tidak mengancam keamanan negara.
Ketika Anda menjabat Wakil Kepala BIN, ada banyak agen asing yang tertangkap?
Tidak ada. Pada saat itu penanganan kita memang lebih kepada terorisme. Kalau Amerika dan Rusia memang ada hubungan resmi. Sebab dengan hubungan resmi itu, sebetulnya mengurangi spionase terhadap dua negara.
Waktu penangkapan agen Rusia terkiat peta laut itu tahun berapa?
Tahun 1980 kalau tidak salah. Itu memang kita awasi.
Apa kepentingan Rusia pada saat itu?
Mereka mencari peta-peta. Kita sedang memetakan laut dan itu diambil. Mereka bayarlah. Itu hanya salah satu contoh. Tidak bagus kalau semuanya. Salah satu contoh itu ada dan itu kita berhasil (menggagalkan).
Apakah ada Badan Intelijen Asing yang tidak memiliki hubungan diplomatik, tetapi mereka beroperasi di Indonesia seperti Taiwan?
Kita dengan Taiwan ada kerja sama intelijen.