Nihi, Kesanmu Abadi : Catatan perjalanan Sumba Egy Massadiah Bagian Pertama

photo author
- Minggu, 8 Mei 2022 | 11:56 WIB
Keindahan Nihi Resort di NTT dilihat dari atas. (Egy Massadiah)
Keindahan Nihi Resort di NTT dilihat dari atas. (Egy Massadiah)

 

KLIKANGGARAN - “Pak Egy harus ke sini. Ini luar biasa,” suara Doni Monardo di ujung telepon. Rupanya, ia tengah berada di Nihi Resort, Sumba, Nusa Tenggara Timur. Saya sungguh penasaran. Apalagi ditambahi kalimat susulan, “rugi kalau gak ke sini.”

Tanpa pikir panjang, saya berangkat. Perjalanannya cukup mudah. Dari Bandara Soekarno Hatta pagi hari langsung ke Denpasar, transit satu jam, lanjut terbang satu jam ke bandara Tambolaka, Sumba Barat Daya. Letak bandaranya berada di pesisir utara pulau Sumba, tepatnya di daerah Radamata.

Sementara, Nihi Resort adanya di pesisir selatan. Tapi bukan masalah. Sebab, Sumba adalah pulau yang relatif kecil. Luas keseluruhan hanya 11.000 km2. Jarak Tambolaka ke Nihi pun tak jauh, hanya 62 km. Perjalanan ke Nihi menggunakan mobil, saya tempuh dalam waktu 1,5 jam, melewati rute Waimanguar dan Waikaboebak.

Baca Juga: Inilah Line Up atau Susunan Pemain Tim Piala Thomas Indonesia Lawan Singapura, Tidak ada Kevin, Hendra/Ahsan !

Tibalah saya di Nihi. Sebuah resort yang pernah viral karena diinapi David Beckham dan keluarganya. “Hotel terbaik di dunia” dua tahun berturut-turut ini bukanlah sebuah bangunan gedung mewah dengan arsitektur bergaya Eropa lengkap dengan ornament interior yang wah.

Inilah Nihi Sumba. Hotel dengan tagline “Edge Of Wildness™” (tepi yang liar). Itu ditegaskan dalam narasi Nihi sebagai materi promosi. Nihi, disebut bukan sekadar pelarian sementara dari rutinitas sehari-hari. Inilah perjalanan kembali ke kehidupan sesungguhnya. Dimana keistimewaan bertemu kebebasan yang tanpa bertepi.

Nihi adalah tempat merasakan hubungan dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri. Sebuah surga untuk petualang, pengembara yang haus akan ambisi dan penuh rasa penasaran. Siapa pun yang datang, akan terpatri sebuah kesan abadi. Inilah liburan dengan sebuah tujuan. Destinasi wisata penuh makna. Ruang kontemplasi yang hening.

Baca Juga: Inilah Tanggapan Habib Kribo atas Tudingan Geisz Chalifah Sebut Dirinya Minta Kesiapan Anies jadi Presiden!

Itu semua benar adanya. Selama beberapa hari menginap di sana, nilai-nilai hakiki dari hakikat berlibur saya temukan. Paduan resort tepi pantai, dikelilingi hutan di bibir Samudera Hindia serta pelayanan yang excellent.

Pagi hari, sebuah perahu motor sudah disiapkan untuk pergi memancing. Nakhoda kapal motor mengarahkan ke lokasi rumpon yang sudah lama dibenamkan di dasar laut. Kurang satu jam dari bibir pantai, kapal berhenti di spot yang dituju, sejurus kemudian Doni Monardo pun melempar umpan dari joran pancing.

Selanjutnya adalah detik-detik penantian. Saya pribadi bukan sekali ini menemani Doni Monardo memancing di laut lepas. Suatu hari kami memancing di laut lepas Aceh. Kali lain kami juga pernah memancing di sekitar laut Bangka. Terus terang, baru kali ini saya menangkap ekspresi rasa puas di raut wajah Doni.

Baca Juga: Menteri PANRB Setujui Usulan Kapolri agar ASN WFH, Mulai Kapan dan Apa Tujuannya untuk Apa?

Betapa tidak. Belum lama mata kail terbenam, senar pancing sudah bergetar, tanda umpan disambar ikan. Cepat Doni menghentak joran pancing ke atas, dan memutar rel pada joran untuk mengangkat ikan dari dasar laut. “Perjuangan” strike mancing di laut, jauh lebih berat dibanding strike ikan tawar di empang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: opini

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X