Naskah Novel Juga Harus Tampil Cantik, Ini Kiat-Kiatnya!

photo author
- Rabu, 29 September 2021 | 21:17 WIB
ilustrasi (dok. Sekar_Mayang)
ilustrasi (dok. Sekar_Mayang)

Ketiga, singkirkan gap atau jarak antaradegan. Yap, kali ini bukan mempercantik, tetapi cenderung menghaluskan. Dalam cerpen, gap atau jarak antaradegan yang besar mungkin bisa ditoleransi, tetapi tidak dalam naskah novel.

Baca Juga: Baznas Banyumas Gelar Bimbingan Teknis Penyembelihan Hewan Unggas Secara Syar'i Bagi Pengusaha Ayam Potong

Novel memiliki ruang luas dan napas yang amat panjang. Manfaatkan itu. Ceritakan semua sedetail dan serunut mungkin. Kita boleh menciptakan gap atau jarak antaradegan di bab-bab awal atau tengah. Namun, di akhir kisah, gap atau jarak itu harus dihilangkan dengan memunculkan penjelasan-penjelasan. Biasanya ini dipakai untuk kisah kriminal, kisah misteri, kisah konspirasi para elit penguasa, dan sejenisnya.

Ingat, cantik tidak harus menor. Detail dan runut bukan berarti serupa tulisan pada buku harian yang tiap tanggal dikisahkan. Kalau kisah yang kalian tulis berdurasi sepuluh tahun, seberapa tebal jadinya naskah itu? Mungkin bisa untuk ganjal pintu.

Tulislah sesuai kebutuhan. Jika memang ada jeda sekian hari atau bulan antara adegan-adegan penting tersebut, ya, biarkan mengalir seperti itu. Tak perlu memaksa diri harus menulis aktivitas si tokoh per tanggal kalender. Salah-salah, malah pembaca jadi bosan dan langsung menimbang buku kalian ke tukang loak. Itu pedih, Kak!

Baca Juga: Yuk, Simak! Mengenal Rebo Wekasan dan Amalan di Hari Tersebut

Keempat, percantiklah akhir cerita. Umumnya, akhir cerita ada dua macam: sedih dan bahagia. Namun, ada satu lagi yang belum banyak dipilih penulis novel, yaitu akhir kisah yang menggantung.

Jenis akhir kisah seperti itu boleh dipilih, asalkan menggantungnya tidak nanggung. Jangan sampai membuat pembaca berkeinginan membanting buku kalian setelah selesai baca.

Buatlah seolah-olah pembaca menginginkan kalian menulis sekuel dari naskah tersebut, meskipun sebenarnya kisah itu sudah benar-benar tamat.

Ingat, cantik tidak harus menor. Akhir kisah yang keren tidak akan membuat pembaca mual, tidak akan membuat dahi mereka berkerut-kerut.

Cinderella boleh saja mendapat Prince Charming, tetapi ia tidak seluruh kerajaan, apalagi sampai punya kuasa atas menteri-menteri. Bella Swan hanya mendapat Edward Cullen, tidak sekaligus Jacob Black. Jacob Black cukup jadi menantunya. Astronot-astronot dadakan dalam film Armageddon tidak perlu mati semua demi meledakkan meteor yang bakal menghantam bumi.

Cukup separuhnya supaya Liv Tyler masih kebagian adegan ciuman lagi. Sekian.

SEKAR MAYANG

Editor, penulis, pengulas buku, Bermukim di Bali

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X