Kata Siapa Menulis Puisi Sulit? Begini lho Cara Menulis Puisi agar Terlihat seperti Penyair Sungguhan

photo author
- Senin, 20 September 2021 | 15:57 WIB
Ilustrasi: Gedis memegang kertas berisi puisi, mantap (Pixabay/Victoria_Borodinova)
Ilustrasi: Gedis memegang kertas berisi puisi, mantap (Pixabay/Victoria_Borodinova)

Klikanggaran..com-- Menulis pusi, Anda pernah? Bagaimana menulis puisi menurut Anda? Mudah ataukah sulit? Ya, bisa mudah atau bisa juga sulit.

Ada yang berpendapat bahwa menulis puisi itu sulit, seperti memahami hati isi perempuan yang telah menjadi sahabat terus kita menyatakan cinta kepadanya. Ahaiiiii.

Tapi ada juga yang berkata bahwa menulis puisi itu sangat mudah, seperti menyatakan cinta kepada sahabat yang kita sudah tahu bahwa dia juga mempunyai perasaan yang sama. Aseeeeeeeekkkk.

Saya bukan penyair, tapi berdasarkan pengalaman saya, ada beberapa cara menulis puisi agar terlihat seperti penyair yang sesungguhnya.

Baca Juga: Gara-gara Tak Punya Aplikasi Ini, Nyaris Gagal Beli Sembako

1. Tema
Memilih tema yang sederhana, jangan yang berat. Ada banyak hal yang bisa kita jadikan puisi di sekitar kita. Terutama di diri kita. Temukan keresahan apa yang sedang bergelut dalam hati. Ditinggal nikah sahabat yang kita cintai diam-diam ataupun ribut dengan tetangga. Semua bisa jadi puisi kalau kita jeli dan kreatif menjadikannya inspirasi untuk puisi yang kita mau tulis.

2. Judul
Buatlah judul puisi yang tidak biasa. Agar terihat gaya dan indah. Usahakan agak liar. Misalnya kita mau membuat puisi bertemakan mantan, maka kita beri judul “Hantu Masa Lalu”. Jangan memberi judul yang sudah biasa didengar semisal “Dear Mantan”.

3. Bait
Agar terlihat bagus dan indah, maka baitpun harus kita perhatikan keindahannya. Bisa dari segi kalimatnya atau dari segi tata-letaknya. Dari segi kalimatnya bisa kita buat di ujung setiap kalimatnya dengan rumus AABB, ABAB, ABBA atau AAAA tergantung selera.

4. Diksi
Dari segi pemilihan kata atau diksinya, agar puisi kita terlihat keren seperti penyair sesungguhnya adalah dengan cara memilih kata-kata atau kalimat-kalimat yang liar (baca: aneh) dan tidak biasa yang membuat orang yang membacanya perlu mengulang baca untuk dapat mengerti isi puisinya.

Baca Juga: Shah Abbas I: Raja Kelima Dinasti Safawi Iran
Dari uraian di atas, akan saya berikan contoh puisi yang terlihat seperti karya penyair yang sesungguhnya;

HANTU MASA LALU
Aku pernah berpikir tentang masa lalu (A)
Wajahmu yang selalu ada di setiap waktu (A)
Membuat rembulan berdiam di dadaku (B)
Menerangi gelap malam di kalbu (B)

Aku lalu menjadi angin yang terbang tanpa tuan (A)
Mengelilingi semestamu yang entah (B)
Ketika aku melihatmu bahagia bersama awan (A)
Aku menjadi hujan yang menenggelamkan jiwa resah (B)

Engkau memang hantu di masa lalu (A)
Tidak terlihat namun selalu ada menjadi bayang (B)
Haruskah aku memanggil para pemburu agar kau hilang (B)
Dan hidupku tenang setiap waktu (A)

Kini aku sendiri dalam harap yang tak berkesudahan (A)
Hanya bisa melihat bintang bersinar dari kejauhan (A)
Rasanya indah tapi ada rasa menyakitkan (A)
Hantu masa lalu jelas tak akan lenyap walau dirukyahkan (A)

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Ada Keintiman di Bilik Sastra 2

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Perselingkuhan Influencer Jule Berujung di Meja Hijau

Kamis, 18 Desember 2025 | 10:56 WIB
X