opini

SATGASSUS

Selasa, 9 Agustus 2022 | 17:45 WIB
Satgassus by ipfs.io

KLIKANGGARAN -- Tewasnya Brigadir J, ajudan mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo, menyita perhatian publik. Bahkan, track record Ferdy  Sambo yang juga merangkap sebagai Kepala Satgassus pun kian diulik.

Lantas, apakah ada kaitan tewasnya Brigadir J dengan Satgassus? Bak jaring laba-laba. Kasus penembakan Brigadir J memang ruwet, karena disinyalir banyak kepentingan yang bakal tersenggol, bahkan para pembesar. Seperti dikatakan Menkopolhukan, Mahfud MD, soal pembunuhan Brigadir J ini bukan kriminal biasa.

Tak heran sedikitnya ada 25 polisi dari pangkat Jenderal, Perwira, Perwira Menengah, dan hanya sedikit yang bukan perwira mencoba menghalang-halangi kasus ini. Dengan cara menghilangkan barang bukti, membuang barang bukti, menghalangi penyelidikan, dan lain-lain. Mengapa di Kepolisian RI sekarang terlihat terbelah? Benarkah ini berkait dengan adanya organisasi non struktural di Polri yang bernama Satgassus! Dimana sebelum dicopot, Ferdy Sambo, dipercaya menjadi Kepala Satgassus.

Apa itu Satgassus? Di dunia maya seperti diberitakan Media Cakra yang kemudian beritanya di take down, juga info-info opposite yang juga di take down, memang lembaga yang power full dan mengerikan tugasnya karena menyangkut dunia hitam. Bahkan menurut portal inilahdotcom, hanya Kapolri yang bisa mengontrol Satgassus ini.

Tak hanya power full dan menjadi super body, Satgassus juga bisa mengintervensi kasus-kasus besar di Kepolisian baik di tingkat pusat maupun di Polda - Polda. Menurut media, putaran duit yg diurus Satgassus ini mencapai triliunan.

Kasus apa saja yang diurus Satgassus ini? Mulai dari narkoba, perjudian termasuk judi online, pencucian uang, politik, agama (teroris), sampai soal UU IT (yang menangkap orang-orang melanggar IT). Pokoknya setiap kasus besar dan ramai di media, Satgassus inilah yang bergerak.

Bagaimana sejarah Satgassus terbentuk? Saya dapat kutipan dari media sebagai berikut:

Seperti dikutip findotcodotid, disebutkan tugas Satgassus Merah Putih ini antara lain untuk menangani upaya hukum pada perkara psikotropika, narkotika, tindak pidana korupsi, pencucian uang dan ITE.

Satgassus ini awalnya dibentuk oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian pada 2019 lalu, yaitu melalui Sprin/681/III/HUK.6.6/2019 tertanggal 6 Maret 2019. Dalam sprin ini, posisi Ferdy Sambo saat itu menjadi Koorspripim Polri menjabat sebagai Sekretariat.

Saat Kapolri dijabat oleh Idham (setelah Tito Karnavian), dimana Ferdy Sambo diangkat sebagai Kadiv Propam, Sambo juga sekaligus menjadi Kepala Satgassus.

Nah, bagaimana powerfullnya Satgassus ini, bisa dilihat banyaknya ajudan yang diberikan ke Ferdy Sambo, ada 8 dan semua ajudan ini masuk anggota Satgassus.

Lihat juga bagaimana powerfullnya Ferdy Sambo, kok bisa polisi brewokan dan bertato menjadi ajudannya! Kemudian lembaga kepolisian membolehkan anggota brewokan dan bertato, padahal dia bukan dari divisisi intel? Ini kemudian menimbulkan tanda tanya besar masyarakat, kok masuk polisi boleh bertato, ya?

Lalu, benarkah bahwa kasus pembunuhan Brigadir J, bukan sekedar selingkuh, pelecehan, atau apalah berkait asmara dengan istri Ferdy Sambo, tapi berkait juga "pengkhianatan"? Kabarnya Brigadir J membocorkan operasi Satgassus berkait duit gede pada pembesar Polri yang tidak dalam bagian Satgassus? Itulah sebabnya pengacara keluarga mengatakan bahwa Brigadir J sudah diancam dibunuh oleh pengawal Sambo yang lain yang berinisial D sejak sebulan sebelum terjadi pembunuhan.

Kepada Yth Bapak Presiden Jokowi, mohon bapak turun tangan dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Bapak Presiden kembalikan marwah Polri sebagai pelindung masyarakat. Bapak Presiden mohon panggil Kapolri, dan minta bubarkan organisasi non struktural Satgassus.

Halaman:

Tags

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB