Sementara itu, masyarakat harus menyadari bahwa negara bukan entitas yang terpisah dari diri kita. Kita adalah bagian dari negara. Ketika kita bersikap masa bodoh terhadap kondisi bangsa, kita sedang membiarkan rumah kita sendiri roboh perlahan.
Bela negara bukanlah sekadar kewajiban, melainkan juga sebuah kehormatan. Ia lahir dari rasa memiliki, dan berkembang dari sikap cinta yang diwujudkan dalam tindakan nyata. Dalam situasi dunia yang semakin kompleks dan tak terduga—dari ancaman disinformasi digital hingga konflik geopolitik global—rasa bela negara yang kuat adalah benteng terakhir yang melindungi jati diri dan kedaulatan bangsa. Sudah saatnya kita berhenti menganggap bela negara sebagai tugas orang lain. Ia adalah tanggung jawab kita semua.
Penulis: Dr. Akhirudin,M.Pd