KLIKANGGARAN --- Kepolisian Jepang, atau Keisatsu-Cho, sering disebut sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
Tak hanya mampu menjaga keamanan dengan tingkat kejahatan yang relatif rendah, tetapi juga dikenal dengan profesionalisme dan kedekatannya dengan masyarakat.
Struktur organisasi mereka dirancang untuk memastikan efektivitas, independensi, dan netralitas, menjadikannya model yang patut ditiru.
Sistem Kepolisian yang Unik dan Terkoordinasi
Kepolisian Jepang menganut sistem desentralisasi, namun tetap dalam pengawasan nasional yang solid.
National Public Safety Commission (NPSC) menjadi garda terdepan dalam menjaga independensi dan mencegah campur tangan politik.
Baca Juga: Harapan SAHI Pelaksanaan Haji 2025/1446 H Semakin Berkualitas
Dengan Ketua Komisi yang dijabat Menteri Negara dan lima anggota non-polisi, lembaga ini menetapkan kebijakan umum dan mengawasi National Police Agency (NPA).
NPA sendiri berperan sebagai badan pengelola, bukan eksekutor di lapangan. Tugasnya meliputi merumuskan kebijakan, melatih personel, serta mengelola data kejahatan nasional.
Organisasi ini juga membawahi 47 kepolisian prefektur, masing-masing bertanggung jawab atas wilayah tertentu.
Struktur ini memungkinkan kepolisian Jepang bekerja secara efisien dan terorganisir, dengan koordinasi yang rapi dari tingkat nasional hingga lokal.
Koban dan Chuzaisho: Simbol Kedekatan dengan Masyarakat
Salah satu ciri khas sistem kepolisian Jepang adalah Koban dan Chuzaisho. Koban merupakan pos polisi kecil di perkotaan, tempat masyarakat melaporkan kejadian atau sekadar meminta bantuan.
Di pedesaan, Chuzaisho berfungsi serupa namun juga menjadi tempat tinggal petugas polisi dan keluarganya. Kedekatan fisik ini mempererat hubungan antara polisi dan masyarakat, menciptakan rasa aman yang nyata di tengah komunitas.