Perang Akal dan Harta: Mengupas Trik Koruptor ala Film 'Raid'

photo author
- Minggu, 24 Agustus 2025 | 05:53 WIB
Satu scene Raid (youtube)
Satu scene Raid (youtube)

KLIKANGGARAN-- Sudah pernah nonton film Bollywood Raid dan sekuelnya? Film yang dibintangi oleh Ajay Devgn sebagai petugas pajak yang jujur dan tak kenal takut, Amay Patnaik, ini bukan sekadar tontonan aksi biasa, tetapi juga memperlihatkan bagaimana licinnya para koruptor menghindari hukum. Film Raid menampilkan duel kecerdasan yang menegangkan antara penegak hukum yang gigih dan koruptor licik yang menyembunyikan kekayaan haramnya.

Dalam film Raid, kita diperlihatkan bagaimana Amay Patnaik menghadapi Rameshwar "Tauji" Singh, seorang politisi korup yang dikenal tak tersentuh. Tauji adalah representasi sempurna dari koruptor yang percaya diri. Ia punya kekuasaan, jaringan luas, dan yang paling penting, ia tahu cara menyembunyikan kekayaannya dengan sangat rapi.

Namun, Amay tidak gentar. Bermodalkan informasi intelijen, ia memimpin timnya untuk menggerebek kediaman mewah Tauji. Di situlah drama dimulai. Proses pembongkaran harta yang dramatis itu seolah menjadi teater yang mempertontonkan betapa jauhnya para koruptor berpikir untuk mengelabui hukum.

Drama Pembongkaran Harta yang Penuh Ketegangan

Ketika tim Amay memasuki rumah Tauji, mereka disambut dengan kemegahan yang menipu. Sekilas, semua tampak normal, bahkan sangat mewah. Tapi, Amay tahu ada sesuatu yang tersembunyi.

Pencarian di Balik Dinding: Adegan paling ikonik dalam film ini adalah ketika tim Amay membongkar dinding-dinding kokoh. Bukan untuk mencari ruangan rahasia, melainkan untuk menemukan tumpukan uang tunai yang disusun rapi, seolah-olah menjadi fondasi rumah itu sendiri. Tauji menyembunyikan uangnya di tempat yang paling tidak terduga, mengubah rumahnya menjadi brankas raksasa yang hidup.

Harta di Tempat Tak Terduga

Adegan ini tidak berhenti di sana. Amay dan timnya menemukan tumpukan emas batangan yang disembunyikan di dalam pipa air, perhiasan mewah yang tersembunyi di dalam lemari pendingin, bahkan sertifikat properti dan dokumen-dokumen penting yang tersembunyi di dalam buku-buku yang tampaknya tidak berarti. Semua ini menunjukkan betapa detailnya koruptor berpikir untuk menyembunyikan jejak kejahatan mereka.

Film ini mengajarkan kita bahwa korupsi bukan hanya tentang menerima suap. Ini tentang bagaimana uang kotor itu dicuci, disembunyikan, dan digunakan untuk membangun kekuasaan baru. Tauji adalah cerminan dari koruptor yang menggunakan kekuasaannya untuk menindas orang lain dan menganggap dirinya tak tersentuh. Namun, Amay menunjukkan bahwa dengan kecerdasan, ketekunan, dan keberanian, kebenaran pada akhirnya akan terungkap.

Kenyataan di Balik Fiksi

Meskipun film Raid adalah fiksi, apa yang digambarkan di dalamnya sangat dekat dengan kenyataan. Di dunia nyata, para koruptor juga menggunakan taktik serupa. Mereka tidak lagi menyembunyikan uang di bawah kasur, tetapi menginvestasikannya di aset yang sulit dilacak, seperti properti di luar negeri atau mata uang kripto.

Namun, di sisi lain, penegak hukum juga tidak tinggal diam. Mereka menggunakan teknologi canggih seperti forensik digital dan analisis data untuk melacak aliran uang. Kerjasama internasional juga menjadi kunci untuk membongkar kejahatan korupsi lintas batas.

Pertarungan antara penegak hukum dan koruptor adalah perang akal yang tak pernah berhenti. Tapi, seperti yang ditunjukkan oleh Amay Patnaik dalam film Raid, dengan semangat yang tak tergoyahkan, keadilan pada akhirnya akan selalu menemukan jalannya.

Tamsela, 23 Agustus 2025

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: Opini

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X