Peran negara dalam mencerdaskan bangsa masih jauh dari harapan. Pemuda yang diharapkan sebagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan justru lalai akan tugasnya. Produk dari pendidikan kapitalis saat ini telah mencetak generasi yang tumbuh menjadi orang yang hidupnya hanya berorientasi pada materi. Sulitnya mencari pekerjaan pada era kapitalisme ini juga menjadikan mereka sosok yang egois dan individualis yang hanya memikirkan diri sendiri dan tidak peduli pada masyarakat. Secara pendidikan mereka tertinggal, kecerdasan mereka rendah, kepribadian mereka kacau, konon lagi mau menjadi pemimpin masa depan?
Menuju Perubahan Bersama Pemuda
Selain harus memiliki ilmu dan wawasan yang luas, seorang pemuda juga harus mencerminkan karakter Islam (syakhsiyah Islamiyah). Tentunya, sebagai umat Islam, teladan kita dalam berperilaku adalah Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam. Sudah seharusnya, semua akhlak terpuji beliau dapat kita aplikasikan dengan baik dalam berkehidupan, termasuk menjaga diri dari pergaulan yang negatif mengingat generasi muda masa kini sangat mudah terjebak dalam pergaulan yang buruk. Membentengi diri dengan agama tentu menjadi cara yang paling utama agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah.
Di samping itu semua, memiliki jiwa kemandirian dan profesional juga sangat diharapkan ada pada diri seorang pemuda harapan bangsa. Untuk menjadi agent of change, para pemuda dituntut untuk dapat profesional dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Bersungguh-sungguh, bersemangat, berkorban, berkelanjutan, dan berbasis keilmuan merupakan hal yang harus mendapatkan perhatian serius dalam menyelesaikan semua tugasnya. Selain itu, integritas seorang pemuda dalam membangun negeri juga sangat diharapkan.
Semua itu pastinya hanya akan terwujud jika pemimpin sebuah negera menerapkan Islam dalam mencetak generasi muda. Dimulai dari memperbaiki sistem pendidikan yang diharapkan akan lahir pemuda-pemuda cerdas harapan bangsa untuk memajukan peradaban. Output pendidikan Islam akan menghasilkan generasi berkepribadian Islam serta menguasai ilmu dan teknologi yang berguna bagi kehidupan. Hanya pendidikan Islam yang mampu mencetak generasi bertakwa dan berkepribadian Islam. Melalui pendidikan Islam, generasi muda akan paham tentang tujuan hidupnya yang tidak hanya berorientasi pada dunia, tetapi juga berjangka panjang menuju akhirat yang Allah ridhai.
Selain peran negara, peran individu untuk memperdalam ilmu agama juga sangat penting untuk dilakukan oleh kaum muda untuk menanamkan ideologi Islam pada dirinya dengan terlibat aktif dalam pembinaan ideologi Islam sebagaimana yang sering dilakukan oleh para sahabat bersama Rasulullah dahulu. Dengan mendalami Islam, akan terbentuk keimanan yang kukuh sehingga pemuda akan menjadi pribadi yang bertakwa dan berkepribadian Islam.
Pada akhirnya, para pemuda akan memiliki kesadaran untuk saling mengajak ataupun berdakwah untuk mewujudkan perubahan menuju terwujudnya peradaban Islam. Dengan demikian, negara pun akan disegani musuh karena memiliki pemuda dengan keimanan yang kuat, bukan hanya kuat fisiknya, melainkan juga kuat pemikirannya.
“Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhannya, dan Kami beri mereka bimbingan lebih banyak lagi.” (QS Al-Kahfi: 13)
-------------
Artikel ini merupakan sebuah opini yang ditulis oleh Vira Zaituni, Praktisi Pendidikan dan Pegiat Dakwah Remaja
Artikel Terkait
Mengintip Semarak Kemerdekaan di Bumi La Maranginang
Pengaruh Positif Petugas Dalam Peningkatan Efektivitas Pemungutan Retribusi
Menciptakan Kemudahan, Mengakselerasi Pelayanan
Menuju Indonesia Emas 2045: Pemuda Gen Z Harus Apa?
Munas CSSMoRA XIV : Satukan Persepsi, Kuatkan Kolaborasi Demi Wujudkan Regenerasi CSSMoRA yang Bersinergi
Terima Kasih untuk Semua Pemimpin
Kasus Bunuh Diri Usia Remaja Terus Meningkat, Apa yang Salah dari Generasi Muda?
Pinokio dan Kebohongan Politik
Megawati