KLIKANGGARAN -- Dua auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Kanwil Jawa Barat (Jabar) ditangkap tim Kejaksaan usai diduga memeras Rumah Sakit hingga Puskesmas di Bekasi.
Sebelum dilakukan operasi tangkap tangan (OTT), kedua auditor BPK itu diawasi sejak dua hari.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bekasi, Ricky Setiawan Anas, mengatakan bahwa informasi adanya dugaan pemerasan oleh auditor BPK Jabar itu didapat sejak Senin (28/3).
Informasi pemerasan oleh auditor BPK itu didapat Kejari Bekasi dari salah satu korban.
"(Laporan) disampaikan melalui Kasi Pidsus. Selasa pagi, Kasi Pidsus lapor ke saya dan saya minta anggota melakukan operasi intelijen, tertutup. Sesuai SOP berkaitan institusi pemerintah, saya berkomunikasi dengan Pak Kajati secara intensif (karena) ada indikasi pemerasan," ujar Ricky di Kantor Kejaksaan Tinggi Jabar, Jalan LLRE Martadinata, Rabu (30/3).
"Saksi empat orang telah kami buat surat pernyataan," sambungnya.
Kajati Jabar, Asep N Mulyana, meminta agar jajaran Kejari Cirebon melakukan operasi tertutup. Hingga akhirnya, petugas mendapati adanya bukti serta memeriksa empat orang saksi.
Dari informasi yang diperoleh, kata Ricky, pemerasan berkaitan dengan dua unit kerja yaitu RSUD Cabangbungin Bekasi dan 17 Puskesmas di Kabupaten Bekasi. Modusnya hampir serupa yakni berujar ada temuan laporan pertanggungjawaban.
"Di mana awalnya oknum BPK ini meminta imbalan Rp500 juta dengan menyampaikan di RS tersebut ada lima temuan masalah terkait laporan pertanggungjawaban," ujar Ricky.
Auditor BPK Jabar itu kemudian melakukan negoisasi. Pihak rumah sakit hanya menyanggupi Rp100 juta. Modus yang sama juga dilakukan ke 17 puskesmas. Nominal yang diminta Rp20 juta.
Baca Juga: Pelestarian Ekosistem Hutan Pegunungan Gandang Dewata Seko Melalui Pendekatan Entitas Adat
"Terus Rp250 juta dari beberapa puskesmas. Ada 17. Jadi uang Rp 250 juta itu dari beberapa puskesmas," katanya.
Artikel Terkait
Lima Temuan BPK Atas Belanja Pemerintah Kabupaten Agam Tahun 2019 dan 2020, Yuk, Simak Apa Saja!
BPK: Pembayaran Tujuh Paket Pekerjaan pada Tiga OPD di Pemkab Agam Tidak Sesuai Kontrak, OPD Mana Saja Ya?
PT Balairung Citrajaya Sumbar Diaudit BPK, Ada Temuan Masalah Lho, Apa Saja Ya?
Audit BPK Rampung! Dugaan Korupsi SMKN 53 Jakbar Disebut Rugikan Negara Rp2,3 Miliar
Eks Ketua BPK Harry Azhar Azis Tutup Usia, Hidayat Nur Wahid Sampaikan Ini
BPK Beberkan Potensi Kerugian atas Keuntungan PT ACB, Bebani Keuangan Patra Niaga Rp15,5 Miliar
Proyek Tahun Jamak Kabupaten Ogan Ilir Sarat Dugan Korupsi, BPK Diminta Audit Investigasi
BPK dan BPKP Jambi Didemo, Berkaitan Penghentian Kasus Korupsi oleh Kejari Tebo