Nyai Sampur dalam Wisata Mistis Gunung Kawi

- Rabu, 24 November 2021 | 16:31 WIB
Gunung Kawi dan salah satu pengalaman mistis (Dok.klikanggaran.com/NS)
Gunung Kawi dan salah satu pengalaman mistis (Dok.klikanggaran.com/NS)

KLIKANGGARAN – Pembaca tentu tahu, Gunung Kawi terletak di wilayah Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tempat ini juga dikenal menyimpan aneka kisah mistis. Selain itu, banyak wisatawan yang tak bosan berkunjung ke sana.

Bicara Gunung Kawi, tentu pembaca tak heran jika kemudian saya menyebutkan sebuah pesarean. Selain wisatawan, banyak pengais rezeki yang mengarahkan langkah kakinya ke sana.

Menurut sejarah, di pesarean Gunung Kawi satu ini konon ada makam penasihat Pangeran Diponegoro. Namanya Kanjeng Zakaria II alias Eyang Soedjogo. Orang yang mendirikan sebuah padepokan di selatan Jawa Timur.

Setelah menetap beberapa lama, Kanjeng Zakaria II mengangkat dua murid bernama RM. Jonet dan Ki Moeridun untuk membuka wilayah hutan sebelah selatan Gunung Kawi. Mereka berdua membawa dua pusaka bernama Kuci Caluk dan Kudi Pecok.

Baca Juga: Masuknya Kapal dan Perahu Asing di Natuna adalah Gangguan terhadap Keutuhan Bangsa dan Negara

Setelah melakukan babat alas, Kanjeng Zakaria II menetap di sana hingga akhir hayatnya. Beliau meninggal pada Senin Pahing, 22 Januari 1871. Itulah sebabnya setiap Senin Pahing banyak sekali peziarah yang datang ke sana.

Semasa hidupnya, Eyang Soedjogo menanam sebuah pohon bernama Dewandaru atau disebut juga pohon kesabaran. Konon, siapa saja yang kejatuhan ranting atau buah dari pohon Dewandaru, akan beroleh kekayaan.

Akan tetapi, namanya juga pohon kesabaran, peminta berkah pada pohon ini tidak boleh mengguncang pohon hingga ranting atau buahnya jatuh. Mereka harus duduk bersemadi, menunggu ranting atau buahnya jatuh sendiri.

Biasanya banyak peziarah yang bermalam di bawah pohon Dewandaru. Mereka menunggu hingga tiga malam. Jika mereka kejatuhan ranting atau buahnya, maka jalan menuju kaya akan tercapai. Tetapi, jika dalam tiga hari mereka tidak mendapat apa-apa, berarti belum waktunya mendapat berkah kekayaan.

Ada satu situs lagi di Gunung Kawi. Letaknya di atas Pesarean Eyang Soedjogo. Biasanya peziarah menyewa motor atau kuda dari area Eyang Soedjogo untuk mencapai situs ini. Situs ini biasa disebut keratin. Konon katanya, di sana tempat bertapa Prabu Kameswara.

Baca Juga: Pembangunan RSUD Muara Beliti Diduga Tidak Akan Selesai Akhir Tahun, Pemkab Musi Rawas Diminta Cermat!

Entah bagaimana awalnya, di kemudian hari pesarean dan keraton Gunung Kawi ini menjadi tempat untuk mencari pesugihan. Katanya, dahulu pemilik brand rokok yang cukup dikenal berhasil mendapatkan kekayaan, hingga perusahaannya tidak jadi pailit.

Sebagai rasa terima kasihnya, pemilik brand rokok ini banyak membantu renovasi pesarean Gunung Kawi. Itulah sebabnya banyak ornamen khas Cina di sana. Kemudian, banyak cerita mistis yang lahir dari tempat pesugihan ini.

Katanya, setiap pencari kekayaan yang telah mencapai tujuannya, harus memberikan tumbal nyawa manusia setiap tahunnya. Tumbal manusia itu harus masih ada hubungan darah. Korban yang ditumbalkan biasanya akan mati, entah itu kecelakaan atau mati mendadak. Mengerikan sekali!

Halaman:

Editor: Kitt Rose

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Merevitalisasi Petilasan Keraton Pajang

Senin, 16 Januari 2023 | 20:19 WIB
X