KLIKANGGARAN-- Pemerintah meluncurkan Sekolah Rakyat, program pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, termasuk anak jalanan. Program ini bertujuan membuka akses pendidikan yang merata sekaligus memutus rantai kemiskinan struktural di Indonesia.
Berada di bawah koordinasi Kementerian Sosial (Kemensos) sesuai Instruksi Presiden No. 8 Tahun 2025, Sekolah Rakyat dijalankan melalui kolaborasi lintas kementerian. Kemenag memperluas akses lewat madrasah dan pesantren, PANRB menyiapkan tenaga pendidik, PUPR membangun infrastruktur sekolah serta asrama, sementara Kemnaker memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai lokasi tambahan.
Menteri Sosial menegaskan, pendidikan adalah hak semua anak tanpa terkecuali. “Kami ingin memastikan setiap anak Indonesia punya kesempatan yang sama untuk bersekolah. Pendidikan adalah kunci masa depan,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta.
Sekolah Rakyat akan dilengkapi dengan fasilitas memadai seperti asrama, ruang makan bergizi, kelas nyaman, perpustakaan, laboratorium, hingga sarana olahraga dan kesehatan. Tak hanya akademik, program ini juga menekankan pembentukan karakter seperti disiplin, kepemimpinan, dan gotong royong.
Meski ambisius, program ini menghadapi tantangan seperti keterbatasan infrastruktur di daerah terpencil dan minimnya tenaga pendidik. Untuk itu, pemerintah berkomitmen menggandeng swasta, komunitas, hingga perguruan tinggi.
Respons masyarakat pun positif. Siti Aminah (38), pedagang kecil di Jakarta, menilai program ini sangat membantu. “Anak-anak kami bisa tetap sekolah tanpa takut biaya mahal,” ujarnya. Sementara Budi Santoso (45), tukang ojek di Bekasi, berharap program ini menjangkau desa-desa.
Dengan dukungan lintas kementerian dan masyarakat, Sekolah Rakyat diharapkan melahirkan generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap bersaing di era global.
Penulis: Peby Yersi, Mahasiswa Universitas Pamulang
Artikel Terkait
Chory, Siswa SMAN 1 Cirebon Berhasil Tembus Kedokteran UGM: Bukti Pentingnya Menjaga Mental saat Menghadapi Ujian
Alya, Siswa SMAN 2 Semarang, Diterima di Undip: Hasil Penerapan Filosofi Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara
Gak Nyangka Bisa Lolos! Cerita Noura Tembus SNBP ke ISI Yogyakarta
Nurul Fikri Jakarta Selatan 1 Gelar Try Out Literasi dan Numerasi di SDN Pondok Labu 07
Deny, Siswa SMAN 2 Semarang Lolos PTN: Hasil Belajar dengan Metode Active Recall dan Skala Prioritas
Perkuat Desa Wisata Edukasi, Prodi Pendidikan Sejarah FISH UNJ mengadakan Pelatihan Penulisan Sejarah Lokal
Konsolidasi Nurul Fikri Regional Megapolitan Timur: Maju Bersama, Kuat Bersama