KLIKANGGARAN-- Dalam Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin dunia tentang perubahan Iklim atau COP26 di Scotish Campus, Skotlandia awal November 2021 lalu, Presiden Joko Widodo menyampaikan hal-hal terkait deforestasi.
Arti deforestasi yang disampaikan Presiden Joko Widodo adalah kegiatan penebangan hutan untuk dipergunakan untuk penggunaan non hutan.
Presiden Joko Widodo menilai laju deforestasi hutan turun drastis dalam 20 tahun terakhir.
Namun begitu, pernyataan Presiden Joko Widodo tersebut pada kenyataannya dinilai tidak cocok untuk daerah Jawa Barat.
Baca Juga: Natalius Pigai Geram sebab DPR Tidak Akan Membahas Dugaan Pelanggaran HAM Jenderal Andika Perkaka
Mengutip Pikiran-rakyat.com dalam artikel yang berjudul "Khotbah Jokowi tentang Deforestasi Dinilai Kontradiksi dengan Kenyataan, Luas Hutan di Jabar Disorot Walhi", Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai itu bertolak belakang dengan kenyataan di Jawa Barat.
"Memang pernyataan itu kontradiksi dengan apa yang terjadi di Jabar," kata Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat, Meiki W Paendong, saat dihubungi, Jumat, 5 November 2021.
Dari data Walhi Jabar umpamanya, luas hutan di Jawa Barat pada 1999 yang mencapai 252.604 hektare, pada 2019, kini tinggal 147.751 hektare.
Baca Juga: Implementasikan Kebijakan KLA, Pemda Sigi Provinsi Sulteng Kunjungi Luwu Utara
"Harapannya kan bertambah tetapi faktanya dari data itu terjadi penurunan, terlepas (data) 2020, 2021 kami belum mendapatkan (data), tetapi Walhi Jabar menyakini jumlah (hutan juga) berkurang," ujar Meiki.
Keyakinan tersebut berdasarkan dan seiring pengerjaan proyek-proyek strategis nasional yang berlangsung di Jawa Barat, seperti pembangunan bendungan, jalan tol hingga proyek Geotermal.
Sejumlah proyek itu, yakni pembangunan bendungan PLTA Jatigede, Sadawarna, Upper Cisokan, Tol Cisumdawu.
Baca Juga: Bawaslu Jakarta Barat Berkoordinasi dengan Stakeholder
Tak hanya menelan lahan yang luas, sejumlah proyek itu juga menggerus hutan-hutan Jabar. Dalam indeks kualitas lingkungan Jabar yang nilai total di atas 61,59 poin, indeks kualitas tutupan lahan dan kualitas air terbilang kecil, yakni masing-masing 42,28 poin dan 42,84 poin.