Seni Memimpin Diri Sendiri dan Orang Lain

photo author
- Sabtu, 30 Oktober 2021 | 14:24 WIB
Ilustrasi (@sekar_mayang)
Ilustrasi (@sekar_mayang)

Kepercayaan memimpin diri sendiri terbukti dengan didapatnya Surat Izin Mengemudi (SIM) saat usia menginjak tujuh belas tahun. Juga, SIM dalam bentuk lain, yaitu Surat Izin Menikah. Tentunya menikah dengan lawan jenis, guna melanjutkan populasi generasi-generasi penerus. Namun, sebelum usia tujuh belas, tatanan hidup seseorang masih dalam instruksi (komando) kedua orang tuanya, yaitu bapak ibunya atau sesepuh dari keluarga.

Baca Juga: Halo Warga Depok, Kawasan Depok Lama akan Dijadikan Tujuan Wisata Sejarah, Heritage Depok Lama

Bagaimana dengan pemimpin kelas di usia sekolah, saat usia menerima pelajaran dan pembelajaran?

Pada kelas sekolah dasar, lanjutan pertama, dan lanjutan atas, tentu masih dalam kendali dan pengawasan dari seorang pendidik (guru). Itu pun tetap dalam koridor (format framing) pola instruksi komando.

Usia ketika lulus lanjutan umumnya adalah delapan belas tahun. Saat usia itu, seorang anak mulai diberi mandat untuk memimpin dirinya sendiri hingga kelak selanjutnya diharapkan mampu jadi pemimpin bagi orang lain.

Baca Juga: Pangeran Salman Beli Newcastle United, Bos AI Tuduh Sepak Bola Dipakai Bersihkan Rekor Pelanggaran HAM

Contoh pada pendidikan tinggi (perkuliahan), seseorang diberi mandat, dipilih secara demokratis aklamasi untuk memimpin organisasi kelompoknya, yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Sebagai generasi yang akan digantikan oleh generasi penerus, tentu berharap banyak atas capaian kebaikan, kemajuan, kesejahteraan, kemakmuran, dan keadilan bagi seluruh masyarakat (rakyat), bangsa, negara Indonesia tercinta yang dibanggakan.

Kebanggaan yang tinggi nilainya bilamana seorang pemimpin memiliki dasar kompetensi intelektual cukup atau lebih, integritas, kapabilitas, berakhlak terpuji, beriman kepada Rabb-nya, telah paripurna dari urusan pribadinya.

Baca Juga: Indonesia Pastikan Gelar Ganda Putra di Belgian International 2021, Tunggal Putri Gagal Maju Final

Teringat pada pesan mulia dari seorang pendiri organisasi kemasyarakatan besar di negeri ini. Beliau berpesan, “HIDUP-HIDUPKANLAH ORGANISASI YANG KAMU PIMPIN HINGGA JADI MASYHUR, TETAPI JANGANLAH SEKALI-KALI MENCARI KEHIDUPAN DARI ORGANISASI YANG KAMU PIMPIN.”

Terima kasih kepada semua pihak yang sudi dan berkenan membaca tulisan ini. Semoga beroleh manfaat. Aamiin ya rabbal’alamiin.

Malang, 29 Oktober 2021

Artikel ini ditulis oleh Setia Darma, seorang pensiunan pabrik gula yang senang membaca dan menulis.

Apabila artikel ini menarik, mohon bantuan untuk men-share-kannya kepada teman-teman Anda, terima kasih.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X