Laporan Nikita Mirzani terkait Pencemaran dan Penghinaan Nama Baiknya Akan Ditindaklanjuti Polisi

KLIKANGGARAN-- Nikita Mirzani kembali ramai dibicarakan setelah potongan videonya yang dianggap melecehkan Islam menyebar di jagat maya.

Dalam video tersebut terlihat Nikita Mirzani sedang mencontohkan bacaan salat yang kemudian dianggap penghinaan oleh sebagian orang.

Kendati demikian, Nikita Mirzani sudah mengonfirmasi bahwa kalau dilihat videonya secara utuh, maka tidak akan terlihat menghinakan.

Nikita Mirzani pun telah mengunggah kembali video utuhnya, tanpa dipotong, dalam akun instagramnya beberapa hari yang lalu.

Baca Juga: Persipura Bertekad Kalahkan Persib Bandung untuk Dongkrak Posisi di Klasemen LIga 1

Buntut dari tersebar videonya itu, Nikita Mirzani kembali dihujat banyak orang.

Namun seperti biasa, bukan Nikita Mirzani namanya kalau hanya diam diri atas perlakuan beberapa orang yang memfitnah dirinya.

Seperti dikutip dari Bisnis.com dalam artikel berjudul "Polda Metro Jaya Tindaklanjuti Laporan Polisi Nikita Mirzani", Polda Metro Jaya akan menindaklanjuti laporan artis Nikita Mirzani terkait perkara dugaan tindak pidana pencemaran nama baik terhadap dirinya melalui Youtube.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan bahwa pihaknya sudah terima laporan Nikita Mirzani dengan nomor laporan Polisi LP/B/5373/X/2021/SPKT/Polda Metro Jaya.

Baca Juga: China Adalah Negara Pertama yang Memberikan Bantuan Ekonomi kepada Imarah Islam Afganistan

"Sudah kami terima laporannya akan ditindaklanjuti ya," tuturnya di Polda Metro Jaya, Jumat (29/10/2021).

Dalam laporannya, Nikita Mirzani mengaku telah melihat salah satu konten YouTube yang diduga mencemarkan nama baiknya pada 27 Oktober 2021 lalu. Di dalam konten tersebut, Nikita Mirzani dimaki dan dijelakkan namanya.

"Pelapor menerangkan bahwa pada 27 Oktober 2021 sekitar pukul 22.17 WIB korban melihat konten video YouTube yang menjelek-jelekkan namanya dan memaki-maki dengan kata-kata kasar. Merasa dirugikan dan dicemarkan nama baiknya, korban buat laporan," katanya.***