Faktanya ternyata tidak seperti itu. Dari pantauan penulis, tidak semua bimbel mempekerjakan pengajar freelance saja.
Baca Juga: Pergantian Tahun Baru Identik Berfoya-foya, Allah Tidak Menyukainya!
Ada beberapa bimbel yang didukung juga oleh pengajar tetap dan pengajar kontrak. Artinya, sistem kepegawaian di bimbel sudah cukup sistematis dan profesional. Dengan sistem seperti itu, sedikit banyak bimbel menawarkan “masa depan” juga bagi pegawainya.
Ditambah lagi ada honor tetap, tunjangan, THR, bonus, dan lain-lain. Dalam hal ini, bimbel yang didukung oleh sistem seperti itu, tidak kalah dengan sistem di sekolah swasta ataupun negeri atau bahkan perusahaan secara umum.
Lalu mengapa bimbel berani menawarkan “masa depan” tersebut? Apakah atas dasar spekulasi? Atau iseng-iseng berhadiah? Atau yang lain? Jawaban atas anggapan-anggapan tersebut sebetulnya sederhana.
Baca Juga: Katanya, Cewek yang Punya Kumis Napsunya Besar, ups, Benarkah? Ini Fakta yang Perlu Anda Tahu!
Kita melihat fakta di lapangan saja. “Masa depan” yang ditawarkan di bimbel jelas bukanlah sebuah PHP (pemberi harapan palsu). Masa depan tersebut tidak lain karena prospek usaha bimbel itu sendiri.
Bukti bimbel memiliki banyak cabang adalah contoh sederhana bahwa bimbel diminati. Bimbel dibutuhkan masyarakat. Lalu, apakah prospek usaha bimbel itu murni karena bimbelnya, brand bimbelnya? Atau justru kegiatan belajarnya? Ini yang akan dibahas berikutnya.
Belajar sebagai Kebutuhan Primer
Bimbel sebetulnya kebutuhan sekunder atau bahkan tersier di masyarakat, tetapi belajar adalah kebutuhan primer. Inilah yang menjadi kekuatan kehadiran bimbel atau lembaga les yang lain untuk berani hadir di masyarakat. Belajar tidak akan mati. Mau ada UN (Ujian Nasional) atau tidak. Belajar akan terus ada.
Baca Juga: Benjamin List dan David WC MacMillan memenangkan Hadiah Nobel Kimia 2021
Disadari atau tidak, belajar adalah hal yang paling bisa “dijual” oleh bimbel. Karena inilah kekuatan bimbel sesungguhnya.
Metode atau brand nama bimbel nomor sekian. Tapi membantu siswa dalam belajar, membantu siswa mengerjakan PR, membantu siswa menyelesaikan soal-soal sulit, membantu siswa menghadapi ujian, dan lain-lain adalah “kebutuhan” bagi siswa.
Dari sinilah, kekuatan itu bermula. Dari hari ke hari, siswa pun merasa terbantu dan akhirnya suka dengan belajar.
Belajar Tidak Terbatas di Sekolah
Artikel Terkait
Untuk Hindari Loss Learning, Bimbel Nurul Fikri: Perlu Keberagaman Sumber Belajar
Bimbel Nurul Fikri Terapkan Blended Learning, Seperti Apa Sih?
Bimbel sebagai Partner Sekolah, Jangan Dipertentangkan! Bimbel Hanyalah Suplemen, Kok.
NgeBimbel Itu Kereeen, Lho: Ketika Bimbel Menjadi Gaya Hidup
Ragu Mau Nge-Bimbel-in Anak atau Ngak, Baca Ini Dulu, Deh, supaya Makin Mantap
Guru Sekolah vs Guru Bimbel, Siapa yang Terbaik? Baca Ini Jangan Baper ya...