Puisi: Diam Itu Membunuhku

photo author
- Selasa, 30 November 2021 | 19:06 WIB
Ilustrasi puisi (Dok.klikanggaran.com/Blackrose)
Ilustrasi puisi (Dok.klikanggaran.com/Blackrose)

KLIKANGGARAN - Halo pembaca, semoga senyum manis masih menghias dua sudut bibir Anda. Semoga puisi yang saya coretkan ini menambah manisnya.

Puisi ini seolah berkata tentang 'diam', jika diartikan secara harafiah pada tiap akhir bait. Tahukah Anda? Diam di sini adalah tanpa kabar.

Ya, puisi ini untuk seseorang yang tiba-tiba menghilang, tanpa kabar dan jejak. Bagaimana dengan kain kafan, pusara, kehampaan, dan lainnya? Apakah bermakna kematian? Tidak selalu, pembaca.

Puisi ini meminjam kata-kata itu untuk melukiskan pencarian dan penantian yang sungguh melelahkan. Seperti pembunuh keji, hampir melenyapkan seluruh energi dan asa. Selamat berselancar di dalamnya.

Baca Juga: Ada Pekerjaan Pelengkap Jalan Tol PT Waskita Karya yang Tidak Sesuai Spesifikasi, Nilainya Rp13,9 Miliar

aku bagai mengais cahaya kelu pusaraku
bagai menyibak darah beku kafanku
meratap rindu pada nestapa
merangkai luka kian meradang

diam dan kelam di wajahmu itu membunuhku

aku tak henti senandungkan ratap ngilu
tak surut alunkan ratap kematian
kutancap bahagia dalam luka merona
kuhembus harapan dalam kehampaan

kau kian diam dan itu membunuhku

Baca Juga: Jelang BWF World Tour Finals 2021, Pemain Menikmati keindahan Rock Bar di kawasan Ayana Resort Jimbaran Bali

aku menyongsong denting pada tiap sudut
tiap sudut yang tak dapat kudaki lagi
kutatap alunan mesra dari pusaraku
dan kupeluk nikmat tikaman belatimu
ketika kerinduan musnahkan sinarmu

ke mana aku hendak mengejarmu
di mana aku hendak membelaimu
aku bertanya pada kegelapan
aku bicara pada hitam pekat cintaku

diam yang kau suguhkan itu sungguh membunuhku*

~Kit Rose |13-12-2007

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Puisi Basi untuk Sang Maha

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kitt Rose

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Mirwa dan Lautan

Jumat, 11 April 2025 | 08:17 WIB

Nala, si Pemalas

Rabu, 27 November 2024 | 13:54 WIB

Si Kacamata Hitam dan Pengamen Jalanan

Rabu, 27 November 2024 | 06:49 WIB

Peristiwa Aneh di Rumah Nenek

Minggu, 24 November 2024 | 17:06 WIB

Elena Valleta: Si Putri Hutan

Minggu, 24 November 2024 | 09:01 WIB

Melodi yang Tidak Selesai

Jumat, 22 November 2024 | 07:04 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Mempelai Dua Dunia

Kamis, 24 Oktober 2024 | 22:52 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Rumi di Bukit Terlarang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:11 WIB
X