Terang benderang kulihat,
kala meniti sinar dari balik layar cinta,
aku berlari tak ingin berhenti menyongsong sapamu,
bagai bidadari kujemput lembut mesramu,
dengan gemulai jari menari di sana.
Lelaki di balik layar,
kau hapus hingga sirna seluruh sepiku,
menari bersama dalam lautan kata,
kita rangkai tanpa henti,
sampai kusadar ini sekedar mimpi penghias hari.
-
Arini duduk di depan meja rias, menatap dirinya di cermin dengan seksama. Diliriknya laptop di meja kerjanya, sekuat tenaga menahan diri untuk tidak membukanya. Malam ini kekasihnya akan datang berkunjung, mengisi malam yang sudah mulai terasa membosankan bagi Arini. Tak lama ponselnya berbunyi nyaring.
"Halo." Arini mengangkat ponselnya tanpa semangat.
"Aku nggak jadi ke rumah ya, banyak tugas malam ini." Terdengar suara dari seberang.
Arini menghembuskan napasnya sejenak, kebosanannya bertambah. Beberapa kali janji dibatalkan, tidak ada lagi sapa lembut, semua berjalan semakin wajar bahkan menjadi dingin, membuat rasa bosannya bertambah tebal terhadap hubungannya dengan sang kekasih. Matanya berhenti pada laptop yang belum menyala, menyembunyikan senyum sebelum menjawab dengan nada menyesal.
Baca Juga: Sosok Perempuan Makasar Mirip Jokowi, Gibran Beri Tanggapan Kocak
"Padahal aku udah nungguin dari tadi."
"Aku benar-benar minta maaf."
"Baiklah, sampai bertemu besok di kantor, ya."
"Makasih atas pengertiannya, ya."
Arini menjawab sewajarnya dan segera mematikan ponsel sebelum pembicaraan menjadi semakin membosankan. Diambilnya laptop di meja, dibukanya buru-buru sambil tersenyum gembira.
"Masih ada yang bisa menyenangkan hatiku malam ini," bisiknya sambil membuka kotak masuk di layarnya.