Bukan hanya rasa khawatir yang disimpan Puniawati, tapi mimpi-mimpi dan kelebatan-kelebatan bayangan mengenai usahanya itu makin sering mengintip tidurnya.
Puniawati merasakan tubuhnya melayang di sebuah lorong yang teramat sangat panjang. bahkan, seperti tak berujung. Di sepanjang sisi lorong dilihatnya ada banyak pintu tertutup rapat.
Puniawati ingin membuka salah satu dan mengintip ke dalamnya, tapi tubuhnya terus melayang. Di ujung lorong tubuh Puniawati berhenti dengan sendirinya, lalu sebuah pintu terbuka dan mengeluarkan asap tebal berwarna hitam.
Bersamaan dengan itu, Puniawati terbangun dari mimpinya. Begitu setiap malam, Puniawati merasakan dirinya seolah melihat sebuah pintu prahara akan segera terbuka untuknya.
"Aku ragu-ragu, Mas." Puniawati masih mencoba mengingatkan suaminya.
"Kapan sih, kamu nggak ragu?" jawab Aji saat itu.
“Perasaanku nggak enak.”
Baca Juga: Siapa Sih Zakry Sulisto yang Menikahi Velove Vexia?
“Serahkan semua padaku. Kamu tidak perlu banyak berpikir, apalagi ikut campur.”
“Perasaanku benar-benar nggak enak, Mas.”
“Kenapa lagi?”
"Mas Aji seperti terburu nafsu.”
Aji mendengus sambil mengangkat kedua alis matanya tinggi-tinggi.
“Tabungan kita sudah terkuras habis, Mas. Semua Mas masukkan ke sana untuk tambahan modal. Sekarang Mas Aji menambahkan modal lagi dengan menggadaikan rumah dan aset lain. Apa itu tidak berbahaya?"
"Kamu sudah mulai kehilangan naluri bisnismu rupanya." Aji tertawa, menatap Puniawati.