fiksi

Novel Melukis Langit 9, Gadis di Pangkuannya

Kamis, 11 November 2021 | 21:55 WIB
Novel Melukis Langit (Dok.klikanggaran.com/Blackrose)

KLIKANGGARAN – Fiksi telah menjalankan takdirnya di dalam novel Melukis Langit. Pasukan kata bersatu-padu membentuk susunan cerita.

Novel Melukis Langit masih setia menemani pembaca meniti hari. Semoga hari ini berakhir indah untuk semua pembaca, dan esok kian cemerlang semua hati.

Puniawati masih berdiri di dalam novel Melukis Langit, menegaskan potret kehidupan. masih ingin tahu kelanjutannya?

Yuk, meluncur ke novel Melukis Langit bagian sembilan. Semoga pembaca menemukan sesuatu di dalamnya.

Baca Juga: Fuji, Adik Ipar Vanessa Angel, Bantah Dirinya Dugem Pakai Uang Duka Gala

"Ini semua kan, berkat Nini yang sudah membuka mata saya, bagaimana seharusnya menjadi istri yang akan selalu disayangi suami."

"Itu semua berkat Allah Bu, bukan karena saya."

"Tapi, saya menjalankan semua resep dari Nini lho, termasuk meminta maaf biarpun dia yang salah. Awalnya sulit sekali, tapi saya terus berjuang seperti nasehat Nini. Ternyata resep Nini manjur. Akhirnya suami saya jadi malu sendiri dan menyudahi hobinya berpetualang cinta. Terima kasih ya, Nini."

"Sama-sama, Bu. Tapi, sudah mengucap syukur, kan? Jangan hanya berterima kasih pada saya ya, Bu. Semua itu karena pertolongan Allah, hanya saja melalui saya. Saya yang seharusnya berterima kasih pada Ibu. Karena ikut memikirkan masalah Ibu, saya sendiri juga banyak belajar, saya seperti sedang menasehati diri sendiri."

"Maafkan saya ya, yang sempat menuduh Nini juga ada main dengan suami saya. Saya malu dan menyesal sekali."

Baca Juga: Kemenkominfo Melebihi SBM dalam Penyelenggaraan Gerakan Nasional 1000 Start Up Digital

"Jangan dibahas lagi soal itu Bu, yang penting sekarang Ibu tahu saya tidak seperti itu. Kalau waktu itu saya mencoba banyak bicara dengan suami Ibu, itu karena saya ingin tahu, apa sebenarnya yang diharapkan Pak Ade dari Ibu. Tanpa itu, saya tidak akan dapat membantu mencari solusi." Puniawati menelan ludah.

Kedua ibu muda itu bercengkerama dengan hangat, memahat kembali pertemanan yang sempat sedikit ternoda. Puniawati menjamu tamunya dengan ramah, disimpannya dengan rapi dilema yang sedang berkecamuk dalam hati.

Halaman:

Tags

Terkini

Mirwa dan Lautan

Jumat, 11 April 2025 | 08:17 WIB

Nala, si Pemalas

Rabu, 27 November 2024 | 13:54 WIB

Si Kacamata Hitam dan Pengamen Jalanan

Rabu, 27 November 2024 | 06:49 WIB

Peristiwa Aneh di Rumah Nenek

Minggu, 24 November 2024 | 17:06 WIB

Elena Valleta: Si Putri Hutan

Minggu, 24 November 2024 | 09:01 WIB

Melodi yang Tidak Selesai

Jumat, 22 November 2024 | 07:04 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Mempelai Dua Dunia

Kamis, 24 Oktober 2024 | 22:52 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Rumi di Bukit Terlarang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:11 WIB