"Kamu memaksaku untuk mencintaimu juga."
"Gading, denger, ya. Aku mencintaimu, nggak peduli kamu juga masih mencintaiku atau tidak. Juga nggak memintamu untuk menjadi kekasihku. Paham?"
Baca Juga: Kompleksnya Permasalahan dalam Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah Tingkat Dasar di Kemenag
"Bagaimana mungkin?"
"Dan, bagaimana mungkin, kamu sudah memiliki kekasih, tapi masih bersamaku tiap saat?"
"Aku ingin bersahabat denganmu."
"Ya udah, silakan saja, aku menghormati keinginanmu itu. Sekarang kenapa kamu nggak coba menghargai perasaanku yang sampai saat ini masih mencintaimu?" jawab Ratih sambil tersenyum.
Pelayan datang bersama dua cangkir kopi hitam. Gading mengatupkan bibir, mengurungkan niatnya membalas kalimat Ratih.
"Jadi, aku boleh memberikan cintaku untuk kekasihku?" tanyanya setelah pelayan meninggalkan mereka.
"Aku tidak suka mendengar pertanyaan itu."
"Kenapa?"
Baca Juga: Bisik-Bisik di Bawah Selimut
"Tidak ada larangan untuk kalian saling mencintai dan tidak ada larangan juga aku masih mencintaimu, bukan?"
"Mengapa kau katakan ini?"
"Agar kau tahu aku masih mencintaimu, itu saja."