“Sayang sekali, aku tidak punya layangan,” gerutu Arjuna sedih sambil berjalan ke sisi lain lapangan.
Di sisi lain lapangan ada Hari dan Heru. Mereka seperti sedang mencari seseorang. Arjuna berlari kecil mendekati mereka.
“Hei,” sapa Arjuna. “Apa yang sedang kalian lakukan?” tanyanya heran.
“Kami sedang bermain petak umpet,” jawab Hari, kepalanya sebentar-sebentar melongok ke semak-semak. Gerakan ini juga dilakukan Heru.
“Kalian hanya berdua?” tanya Arjuna. “Biar lebih seru, aku ikut, ya,” sambungnya penuh harap.
“Waduh! Jumlah kami sudah cukup, Juna,” tolak Heru dengan wajah berkerut. “Kami berlima dan ini saja susah menemukan tiga orang lagi.”
“Kamu penakut! Bisa saja kamu nanti malah hilang,” sambung Hari.
Arjuna tidak berkata lagi. Dengan langkah lesu ia beranjak pergi. Matanya yang bersinar makin sedih menatap ke sudut lapangan yang agak jauh darinya. Ada empat orang di sana. Dua orang memegang tali terbuat dari sambungan-sambungan karet. Keduanya memegang tali itu di dua sisi berbeda, lalu memutar-mutarnya. Salah seorang dari mereka melompat-lompat di sela putaran tali, bergantian dengan satu orang lagi.
“Sepertinya asyik permainan mereka. Semoga aku boleh bergabung dengan anak-anak itu,” kata Arjuna dalam hati, lalu mempercepat langkahnya.
“Kalian main apa, nih?” tanya Arjuna setelah berada dekat mereka.
Dua anak yang bergantian melompat hanya menatap Arjuna, lalu asyik kembali dengan gerakannya. Napas mereka tersengal, keringat bercucuran di dahi.
Baca Juga: Badan Intelijen Korea Selatan Menuduh Hamas Mendapatkan Granat Berpeluncur Roket dari Korea Utara
“Kami sedang main lompat tali!” bentak salah seorang anak yang memegang dan memutar tali.
“Sana, pergi!” bentak anak pemegang tali di sisi lain.
Artikel Terkait
Dongeng Klik: Kisah Tikus Pelit
Dongeng Klik 1, Putri Mini dan Pangeran Mana