“Aku membaca cerita petualangan. Seru sekali!” jawab Arjuna sambil meletakkan bukunya dan mengambil buka lain.
“Banyak sekali bukumu, Juna,” ujar Dana.
“Ya, ini perpustakaan kecilku! Aku bisa membaca tanpa tersengat sinar matahari di sini.”
“Bolehkah kami ikut membaca bersamamu?” tanya Hari dan anak lainnya serempak. Wajah mereka memerah dengan keringat bercucuran.
“Sebenarnya, aku membuat perpustakaan kecil ini untuk diriku sendiri, karena kalian sudah asyik dengan permainan kalian sendiri.”
“Maafkan kami, Juna. Kami memang salah, tidak satu pun dari kami mengizinkanmu ikut bermain bersama kami,” jawab Heru sambil menunduk.
Baca Juga: Ivan Gunawan Pamit dari Program Brownis, Begini Ungkapannya yang Bikin Nyesek
Arjuna merasa tak enak karena melihat teman-temannya murung. Mata mereka tertuju pada buku-buku yang ia susun, terlihat sekali ingin ikut membaca. Tiba-tiba ia teringat pesan ibunya. “Nah, Juna anak Ibu yang baik, ingatlah untuk selalu berbagi, ya,” kata ibunya suatu malam setelah selesai membacakan dongeng untuknya.
Perasaan Arjuna makin tak enak. Perlahan ia menggeser duduknya, memberikan ruang lebih leluasa untuk teman-temannya. “Baiklah,” katanya kemudian. Teman-temannya menatap penuh harap.
“Aku pikir, perpustakaan kecilku ini akan sepi jika aku membaca sendirian. Sebaiknya kita membaca bersama di bawah pohon rindang ini.”
“Terima kasih, Juna!” Anak-anak itu bersorak gembira. Mereka menyerbu perpustakaan kecil milik Arjuna dengan penuh semangat, kemudian duduk berkeliling di atas tikar. Hari makin cerah, semilir angin dengan lembut membelai wajah anak-anak yang makin asyik dengan bacaannya itu.***
Artikel Terkait
Dongeng Klik: Kisah Tikus Pelit
Dongeng Klik 1, Putri Mini dan Pangeran Mana