Ratih Kumala menggunakan gaya bahasa yang khas, termasuk bahasa pemajasan seperti konotatif, retoris, dan metafora, untuk menghadirkan gambaran yang hidup tentang kehidupan di pabrik kretek dan budaya Jawa.
Detail-detail tentang proses pembuatan rokok kretek dan dinamika sosial di dalamnya tidak hanya menghibur pembaca, tetapi juga memberikan wawasan yang mendalam tentang kekayaan budaya Indonesia.
Kesimpulan dari novel Gadis Kretek menekankan nilai-nilai seperti kejujuran, ketekunan, kerja keras, tolong-menolong, dan kepercayaan sebagai kunci untuk mencapai sukses dan kejayaan.
Namun, novel ini juga menyajikan realitas bahwa orang yang paling dipercayai dapat menjadi musuh terdepan, memberikan refleksi yang dalam tentang kompleksitas hubungan manusia.
Dengan demikian, Gadis Kretek bukan hanya sekadar sebuah kisah, tetapi juga sebuah karya sastra yang memperkaya pemahaman tentang sejarah, budaya, dan dinamika sosial Indonesia, sambil menyampaikan pesan-pesan moral yang relevan bagi pembaca masa kini.
Penulis: Riska Muthiah (Mahasiswa Sastra Indonesia Unpam)