Sebuah Pesan dan Makna Lirik Lagu "Putar Waktu" dari Album Fabula Oleh Mahalini

photo author
- Jumat, 5 Juli 2024 | 20:20 WIB
Ilustrasi (Pixabay/Ri_Ya)
Ilustrasi (Pixabay/Ri_Ya)

Pada sepenggal lirik di atas dapat kita lihat bahwa dalam lirik tersebuat banyak makna yang menggambarkan masa kecil yang telah terlewari begitu cepat tak terasa waktu berlalu, lalu pada kalimat tuan dan putri mengambarkan masyarakat dan keadaan sekitar yang mulai menuntut diri untuk tampil sempurna tanpa melihat bahwa tidak ada kenyaman dengan keadaan yang memaksa untuk terus sempurna.

Mahalini telah menggambarkan dalam lirik itu bahwa dirinya telah beranjak dewasa begitu cepat dari waktu kewaktu, dan kini masyarakat mulai menghakimi dan mengusik hatinya karena paksaan untuk selalu sempurna di hadapan mereka.

Bukahkah aku manusia sama seperti mereka
Tetapi mengapa seolah paling sempurna

Dalam bait kedua ini mahalini juga mengungkapkan kesedihannya melalui kalimat bukankah aku manusia sama seperti mereka, tetapi mengapa seolah peling sempurna. Lirik tersebut mengatakan bahwa ia juga sama seperti manusia lainnya yang bisa saja tidak sempurna namun kenapa tuntutat itu terus ia dengar seolah ia si paling sempurna.

Seandainya bisa kuputar waktu
Kan ku kembali ke masa kecilku
Tak harus mengerti rasanya pilu
Hadapi kerasnya dunia

Dalam bait pada akhir lirik ini penulis berusaha mengungkapkan isi hati yang ia rindukan dengan berharapa dapat memutar waktu untuk kembali kemasa kecil dengan tidak harus memahapi apa artinya sakit dan rapuh karena mengdapi kejamnya dunia dan kerasnya kehidupan.

Gaya bahasa dan majas yang di gunakan pada lirik lagu "Putar Waktu"

Pada beberapa sepenggal lirik lagu 'putar waktu' saya menemukan adanya gaya bahasa yang di gunakan dalam kalimat-kalimat tersebut, berikut bukti yang menurut saya lagu tersebut memakali gaya bahasa yang saya pahami.

1. Waktu ke waktu kulewati

Pada separuh bait di atas gaya bahasa yang digunakan dalam lirik tersebut memakali Majas Tautologi yang mana majas tersebut diperuntukkan untuk mengulang kata beberapa kali dalam sebuah kalimat di sini menjelaskan "Waktu ke Waktu".

2. Tuan dan putri mulai menghakimi

Pada bait diatas menunjukkan adanya sebuah gaya bahasa atau Majas Perbandingan Alegori yang dimana majas alegori adalah majas yang membandingkan suatu hal secara tidak langsung melalui kisasn atu penggambaran yang berhubungan dalam kesatuan yang utuh, kalimat tersebut di jelaskan dalam lirik "Tuan dan Putru" yang menggambarkan masyrakat pria dan wanita.

3. Seandainya bisa kuputar waktu

Kan ku kembali ke masa kecilku
Tak harus mengerti rasanya pilu
Hadapi kerasnya dunia

Dalam bait di atas menjelaskan adanya gaya bahasa pertentangan pada Majas Hiperbola yang mana majas tersebut berati melukiskan peristiwa atau kaadaan dengan cara berlibih-lebihan, hal tersebut di buktikan pada lirik "Seandainya bisa kuputar waktu, kan ku kembali ke masa kecil, tak harus mengerti rasanya pilu, hadapi kerasnya dunia" yang artinya lirik tersebut mengungkapkan arti kuputar waktu untuk kembali kemasa kecil demi tidak merasakan sakit atau pilu karna tidak ingin menghadapi kanyaatan.

Dari penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa pesan dan makna dari lirik lagu 'putar waktu' oleh mahalini telah menggabarkan sebuah pesan keinginan seorang untuk kembali pada masa kecil yang nama ada kebahagian dan senyuman tulus bersama orang tersayang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: Resensi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X