Lalu sistem peralatan dan teknologi dalam novel Archipelagos terdapat alat tradisional peracikan obat, senjata tradisional, baju adat, baju batik, tungku dan masih banyak lagi alat-alat tradisional Indonesia yang di tunjukkan novel tersebut.
Lalu, sistem mata pencarian tidak terlalu di tunjukkan oleh novel Archipelagos sebab fokus cerita novel ini adalah kehidupan para murid di sekolah sihir.
Namun, sistem pengetahuan banyak di tunjukkan seperti beberapanya adalah bagaimana menulis diari di sebuah buku untuk di jadikan kenangan, membuat obat dengan alat dan bahan tradisional, membuat batik dengan canting, dan masih banyak lagi.
Dan yang terakhir adalah sistem kesenian dari 7 sistem pada antropologi yang ditunjukkan oleh novel Archipelagos, yaitu kesenian membatik, hiasan-hiasan wayang, kursi-kursi antik, bangunan candi dan beberapa lainnya.
Dari semua unsur-unsur tersebut, novel Archipelagos menunjukkan nilai kebudayaan tradisional yang di campur dengan modernisasi juga bumbu kehidupan dunia fantasy.
Artikel ini ditulis oleh Zhafira Mawadah, Fakultas Sastra Indonesia, Universitas Pamulang
Artikel Terkait
Eksplorasi Psikoanalisis Freudian dalam Cerpen 'Raksasa dan Sebatang Pohon dalam Kepalaku' oleh Firman Fadilah
Konflik Internal dalam novel 'Sang Penandai' Karya Tere Liye: Telaah Psikoanalisis Sigmund Freud
Technofeudalism: Makhluk Seperti Apa Itu?
Melampaui Realita: Kritik Terhadap Kearifan dalam "Cerpen Interaksi Manusia dengan Alam"
Contoh Resensi Novel remaja: Soca Sobhita, Sang Penulis Cilik Buku Aku, Meps, dan Beps
Analisis Nilai Antropologi dalam Novel 'Negeri 5 Menara' karya Ahmad Fuadi: Aspek Kehidupan Sosial, Budaya, dan Agama di Pesantren
Memahami Kekuatan Ekspresif dalam Novel 'Sepotong Senja untuk Pacarku' karya Seno Gumira Ajidarma: Melibatkan Emosi Pembaca
Mengungkap Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel 'Ayat-Ayat Cinta' Karya Habiburrahman El-Shirazy dalam Perspektif Psikoanalisis Freud