KLIKANGGARAN -- Sanksi yang dijatuhkan pada Moskow adalah penyebab sebenarnya dari krisis pangan global yang membayangi, bukan tindakan Rusia, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, Senin, dilansir RT.com.
Peskov mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin setuju dengan pendapat Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres bahwa ada risiko kelaparan global.
"Itu benar. Tetapi ketika berbicara tentang gandum, presiden mengatakan bahwa sanksi dan pembatasan yang dikenakan menyebabkan keruntuhan yang sekarang kita saksikan,” ungkap Juru Bicara Rusia itu.
AS, Inggris, Uni Eropa dan banyak negara lain telah menjatuhkan hukuman berat kepada Rusia sebagai tanggapan atas operasi militernya di Ukraina. Menurut Guterres, serangan Rusia di negara tetangga itu telah menambah masalah yang sudah mempengaruhi situasi di pasar pangan, yaitu perubahan iklim dan dampak dari pandemi Covid-19.
Baca Juga: Anggota NATO Akan Mengirim Rudal Anti-kapal ke Ukraina
Guterres meminta Moskow untuk berhenti memblokir ekspor makanan dari pelabuhan Ukraina tetapi pada saat yang sama menjelaskan bahwa pupuk dan produk makanan dari Rusia harus diizinkan untuk mencapai pasar dunia tanpa hambatan.
Peskov mencatat bahwa baik Rusia maupun Ukraina selalu menjadi pengekspor biji-bijian yang dapat diandalkan dan bahwa Moskow sama sekali tidak mencegah Kiev mengekspor biji-bijian ke Polandia dengan kereta api. Dia juga menekankan bahwa ketika Polandia mengirim kereta api dengan senjata ke Kiev, “Tidak ada yang mencegah mereka mengekspor gandum kembali dengan kereta yang sama.”
Mengenai transportasi laut, juru bicara Kremlin menuduh pasukan Ukraina menanam ranjau laut di Laut Hitam. Menurut Peskov, tindakan seperti itu membuat perdagangan dan pengiriman "hampir tidak mungkin" dan tindakan khusus perlu diambil untuk melanjutkan navigasi.
Baca Juga: Berpakaian Adat, SDN Katokkoan Masamba Gelar Syukuran Penamatan 139 Siswa
“Dan kalau soal jalur alternatif, sekali lagi, kita bukan sumber masalah yang menyebabkan ancaman kelaparan dunia. Sumber masalah ini adalah mereka yang menjatuhkan sanksi, dan sanksi itu sendiri,” klaim Peskov.
Juga pada hari Senin, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko mengatakan bahwa tuduhan bahwa Moskow memblokir ekspor gandum Ukraina di pelabuhan Laut Hitam, sehingga menyebabkan defisit di pasar gandum, "tidak lebih dari spekulasi."
“Semua tindakan pembatasan yang diberlakukan terhadap ekspor Rusia harus dibatalkan,” kata Rudenko.
Awal bulan ini, Wakil Ketua Dewan Keamanan Dmitry Medvedev menekankan bahwa Rusia tidak akan mengekspor makanan yang merugikan penduduknya sendiri. Mengacu pada sanksi anti-Rusia, mantan presiden Rusia itu juga mengatakan bahwa Barat dapat menyalahkan “kretinisme kosmik”-nya sendiri atas krisis pangan yang mengancam.
Artikel Terkait
SVR Rusia: AS Rekrut Teroris ISIS untuk Berperang di Ukraina
Rusia Tidak Akan Menggratiskan Gasnya!
Impor Energi China dari Rusia Terus Melonjak!
Austria Membuka Rekening Gas Rubel untuk Bayar Impor Gas Rusia
Pejabat Ukraina: AS Berencana Membantu Ukraina untuk Hancurkan Armada Perang Rusia di Laut Hitam
Pabrik Azovstal Ditaklukkan Rusia, Apa Komentar Presiden Ukraina?
Politisi Jerman: Rusia dan China Telah Dikepung secara Militer oleh AS
McKinsey Dilaporkan Kerjakan Proyek untuk AS dan Rusia secara Bersamaan