KLIKANGGARAN -- Pfizer membantah 'menyobatase" vaksin AstraZeneca setelah sebuah film dokumenter TV Inggris menunjukkan presentasi atas namanya mengkritik saingan vaksin Covid-19 AstraZeneca sebagai berpotensi berbahaya dan tidak aman, dilansir RT dalam artikel "Pfizer accused of ‘sabotaging’ AstraZeneca jab."
Teaser untuk laporan investigasi Channel 4 Dispatches, yang ditampilkan Senin, mengatakan bahwa presentasi Pfizer menggambarkan vaksin AstraZeneca melawan Covid-19 sebagai tidak aman untuk pasien dengan sistem kekebalan yang lemah dan berpotensi menyebabkan kanker.
Pernyataan Pfizer itu berlangsung di Kanada sekitar tahun lalu, tetapi tidak jelas apakah itu acara satu kali atau apakah pembicara membuat klaim beberapa kali.
Baca Juga: Resmi, Indonesia Calonkan Diri Jadi Anggota Dewan Maritim Dunia atau IMO 2022-2023
Laporan lengkapnya, berjudul 'Vaccine Wars: The Truth About Pfizer,' akan tayang pada hari Jumat.
Pfizer bereaksi dengan mengatakan bahwa presentasi tersebut “salah dikaitkan” dengan mereka dan dilakukan oleh pihak ketiga.
"Kami membantah setiap saran bahwa Pfizer telah berusaha untuk melemahkan upaya ilmiah orang lain," kata juru bicara perusahaan kepada Daily Mail.
“Prioritas kami selalu mendapatkan vaksin berkualitas tinggi, dapat ditoleransi dengan baik, dan efektif kepada pasien di seluruh dunia secepat mungkin dan untuk membantu mengakhiri pandemi mematikan ini.”
Baca Juga: Ini Lho Sejumlah Kepala Daerah dan Pejabat yang Diberikan Penghargaan oleh KPK, Apa Sebabnya Ya?
Juru bicara tersebut menjelaskan bahwa Pfizer telah membayar agen pihak ketiga untuk membuat program pendidikan tentang vaksin di Kanada, setelah pemerintah di Ottawa menyetujui produk Pfizer untuk digunakan di negara tersebut.
Channel 4 juga mengatakan bahwa biaya produksi Pfizer hanya 76 pence per jab ($ 1,01) tetapi perusahaan membebankan kepada pemerintah Inggris £ 22 ($ 29,17) per dosis, dalam jumlah yang berarti 3.000% markup.
Pfizer mengatakan perkiraan itu "sangat tidak akurat" dan tidak memperhitungkan biaya studi klinis, "manufaktur dalam skala besar" dan distribusi global.
Baca Juga: Jangan Lengah ya, 7 – 23 Desember di Luar Jawa Bali masih PPKM karena Diperpanjang
AstraZeneca, yang mengembangkan suntikannya bekerja sama dengan Universitas Oxford, dilaporkan telah menjual vaksinnya dengan harga £3,60 ($4,77), kehilangan potensi pendapatan sebesar £21 miliar ($27,84 miliar), sementara Pfizer telah melihat rejeki nomplok dari vaksin.
Artikel Terkait
Vaksin Zivifax Produk China Dinyatakan Halal dan Suci oleh MUI, Kian Banyak Jenis Vaksin Nih
2 Juta 700 ribu Dosis Vaksin Pfizer Tiba di Tanah Air, Langsung Akan Dibagikan ke 12 Provinisi
Film Black Panther, Letitia Wright Bantah Laporan kalau Dirinya Anti-Vaksin
Vaksinasi: Dibenci dan Disayang, Mantap Nih Tembus 100 Juta Vaksin Dosis Satu
Lagi, Indonesia Kedatangan 684.400 Dosis Vaksin Covid 19 AstraZeneca
Putin: Diperlukan Cara Sistemik Perbaharui Vaksin karena Mutasi Covid-19 Akan Bersama Kita untuk Waktu Lama
Ridwan Kamil: Teu Vaksin Teu Ulin
Agenda Utama WHO Adalah Memastikan Apakah Omicron Resisten terhadap Vaksin yang Tersedia Saat Ini?